Home Politik Mualem ke Dayah Serambi Aceh, sampaikan rencana produksi bahan baku obat dari ganja.
Politik

Mualem ke Dayah Serambi Aceh, sampaikan rencana produksi bahan baku obat dari ganja.

Share
Mualem ke Dayah Serambi Aceh, sampaikan rencana produksi bahan baku obat dari ganja.
Abu Mahmudin sedang pesijuk Mualem | Foto : PUNCA.CO
Share

Mualem atau Muzakir Manaf, Calon Gubernur Aceh Tahun 2024 merupakan sosok pejuang Aceh yang sangat dihormati. Diri-nya kembali memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat dan ulama. Kali ini, Mualem melakukan silaturahmi ke Dayah Serambi Aceh di Aceh Barat, Senin (28/10). Ia juga menerima pesan mendalam dari para ulama kharismatik yang selalu menggaungkan pentingnya menegakkan nilai-nilai Islam di tanah Rencong.

Dalam pertemuan yang berlangsung khidmat, Abu Mahmudin menitipkan pesan kepada Mualem terkait penegakkan syari’at IsIam di Aceh.

“Mualem, tolong syari’at-kan masyarakat, dan masyarakat-kan syariat di Aceh,” ucap-nya.

Pesan tersebut menyiratkan harapan besar agar Aceh tak hanya mempertahankan identitas Islamnya, tapi juga menguatkannya, dan menjadikannya inspirasi atau contoh bagi daerah lain.

Tak hanya itu, calon Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, di depan masyarakat ia menyebut perumpamaan kepada Mualem sebagai figur Umar bin Khattab untuk Aceh. Pernyataan tersebut menyiratkan harapan bahwa Mualem sosok pemimpin yang teguh, adil, dan berpihak pada rakyat, layaknya Khalifah Umar yang sangat dihormati dalam sejarah perjuangan islam.

“Inilah contoh sosok Umar untuk Aceh era sekarang,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mualem juga berbicara tentang rencana-rencana besar untuk Aceh. Ia punya rencana mendirikan pabrik bahan baku obat dari ganja di Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar yang akan dikelola ketat dan di ekspor khusus untuk kebutuhan produksi obat-obatan.

“Insya Allah, jika diizinkan, kita akan bangun pabrik bahan baku obat-obatan dari tanaman ganja di Pulo Aceh untuk kita ekspor khusus. Tentu saja akan dikelola dengan baik agar tak disalah gunakan. Ini bisa jadi sumber pendapatan luar biasa untuk kesejahteraan Aceh. Tolong jangan dipelintir, kita bukan ingin melegalkan ganja, tapi ingin memproduksi bahan baku obat dari tanaman ganja, ” ungkapnya dengan tegas.

Pernyataan tersebut dimaksud-kan mualem untuk memberikan harapan agar potensi ganja di Aceh bisa membawa manfaat positif bagi ekonomi Aceh dan dunia kesehatan.

Selain rencana terkait syari’at dan farmasi, Mualem juga menggaris bawahi empat bidang lainnya yang menjadi fokus perhatiannya untuk kemajuan Aceh, seperti sektor kelautan, pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Dalam bidang kelautan, ia berkomitmen untuk meningkatkan dukungan ekspor hasil tangkapan nelayan agar mereka dapat merasakan manfaat dari sumber daya laut Aceh yang melimpah. Di sektor pertanian dan perkebunan, ia berjanji akan mempermudah akses bibit dan pupuk berkualitas. Untuk pedagang, Mualem berencana memberikan bantuan modal agar usaha mereka bisa berkembang. Tak ketinggalan, di bidang pendidikan, Mualem bercita-cita mendirikan sekolah IPDN di Aceh.

Namun, Mualem tak menutup mata terhadap masalah serius yang selama ini menghadang Aceh. Menurutnya, salah satu penghambat terbesar masuknya investasi asing ke Aceh adalah adanya oknum pejabat yang meminta biaya tak resmi atau “fee” kepada investor sejak awal rencana investasi. Pola tersebut lah yang membuat para investor enggan ke Aceh.

“Permasalahan Aceh sebenarnya cuma satu. Begitu investor berniat masuk ke Aceh, sudah langsung dimintai fee. Belum apa-apa, mereka sudah merasa dirampok,” jelasnya.

Sikap Mualem yang terbuka ini menunjukkan keseriusannya untuk menjadikan Aceh lebih terbuka bagi investasi yang bersih dan transparan.

Isu lain yang ia soroti adalah banyaknya izin tambang yang terbit tanpa kendali sejak masa pemerintahan sebelumnya. Ia menyadari betul betapa dilematisnya situasi ini.

“Jumlah izin tambang sekarang sudah banyak dan tidak wajar. Ini akan menjadi tantangan besar bagi pemimpin mendatang. Kalau kita cabut izin begitu saja, mereka (investor tambang) akan marah, tapi kalau tidak kita cabut, jadi masalah untuk Aceh. Namun, Insya Allah, ke depan kita akan mencari solusi terbaik, ” tegasnya.

Silaturahmi Mualem ke Dayah Abu Serambi Aceh tak hanya sekadar kunjungan biasa, namun sebuah momen penuh makna yang memperlihatkan arah besar yang ingin dicapainya untuk Aceh. Dengan dukungan para ulama, Mualem tampaknya siap membawa Aceh menuju masa depan yang berlandaskan syariat Islam, ekonomi yang kuat, dan kearifan lokal yang selalu dijunjung tinggi.

 

Share
Tulisan Terkait

Pendidikan Aceh di Persimpangan

Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 menegaskan...

Tgk. H. Aiyyub Abbas Buka Munas Muda Seudang di Anjong Mon Mata

PUNCA.CO – Musyawarah Nasional (Munas) Muda Seudang resmi dibuka oleh Tgk. H....

Ferry Irwandi dan TNI Sepakati Damai

PUNCA.CO – CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, menyampaikan update terbaru terkait polemik...

MDRK USK Gelar Kuliah Tamu Menakar Kesiapan Indonesia di Era Cyberwarfare, Perspektif Geopolitik

PUNCA.CO – Program Magister Damai dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah...