PUNCA.CO – Menanggapi isu ancaman tembak terhadap tim RKB Aceh Tamiang, Juru Bicara Muda Seudang, Muhammad Chalis, menyebut tuduhan tersebut sebagai trik politik semata. Chalis menegaskan, kasus ini hanyalah bagian dari upaya “playing victim” untuk menarik simpati publik.
“Ini cuma gimik politik biasa. Dalam politik, hal seperti ini sering terjadi dan biasanya menandakan pihak tertentu sedang kehabisan bahan,” kata Chalis kepada awak media, Selasa (12/11).
Menurut Chalis, pihaknya sudah lelah menanggapi isu-isu serupa karena, baginya, tuduhan ini hanyalah gimik semata.
“Sejak awal Pilkada, mereka selalu memainkan drama yang sama: dari rumah dilempar granat, baliho dan spanduk dirusak, hingga kebun cabai yang katanya dihancurkan hanya karena ditempeli spanduk 01. Sekarang, muncul lagi tuduhan ancaman tembak hanya karena tidak mau membuat video dukungan untuk Mualem,” ujarnya.
Ia juga menyoroti betapa anehnya drama-drama tersebut, yang menurutnya tidak pernah terbukti melibatkan tim Mualem.
“Lucunya, mereka selalu menuding seolah-olah menjadi korban, bahkan pernah menuduh kami merebut sorban Tu Bulqaini saat acara penyampaian visi dan misi di KIP Aceh. Ini benar-benar tidak masuk akal. “tutup Chalis.
Chalis melihat rentetan tuduhan ini sebagai upaya lawan politik untuk memainkan peran sebagai korban, yang menunjukkan bahwa mereka kehabisan strategi dalam menghadapi persaingan.