PUNCA.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulan Desember 2024.
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution menyebutkan inflasi m-to-m Desember capai 0,57 persen.
Para periode itu, telur ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi dengan kontribusi terbesar sebesar 0,10 persen. Lalu disusul oleh ikan bandeng (0,05 persen), ikan tongkol (0,04 persen), serta beras dan ikan kembung masing-masing 0,04 persen.
Melihat kondisi itu, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal menyampaikan keprihatinannya atas kenaikan inflasi di Aceh. Angka tersebut dinilai signifikan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Safrizal menegaskan pentingnya memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan lancar untuk menekan inflasi. Ia juga menyoroti kenaikan harga ikan, khususnya ikan bandeng, yang jarang menjadi faktor signifikan dalam inflasi.
“Kita perlu mempelajari lebih lanjut apakah kenaikan ini disebabkan oleh cuaca, penurunan hasil tangkapan, atau masalah distribusi,” ujar Safrizal, Jumat (3/1/2024).
Selain itu, Safrizal menyoroti kenaikan harga beras, yang turut memberikan andil sebesar 0,04 persen terhadap inflasi. Ia menilai kenaikan ini harus dicegah, mengingat Aceh dikenal sebagai provinsi swasembada beras.
“Kami harus memastikan apa penyebab kenaikan harga beras ini. Aceh seharusnya menjadi daerah dengan pasokan beras yang stabil,” tambahnya.
Pj Gubernur menegaskan bahwa kerja sama semua pihak diperlukan untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dan menekan inflasi ke depannya.
“Kami akan terus berupaya memastikan ekonomi Aceh tetap stabil dan inflasi terkendali demi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.