PUNCA.CO – Dinas Kesehatan Aceh mencatat jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di provinsi Aceh mencapai 348 orang yang terdiagnosis positif hingga akhir 2024.
Jumlah ini berdasarkan hasil pemeriksaan HIV yang dilakukan terhadap 109.645 orang di seluruh Aceh. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.830 pemeriksaan dilakukan di Banda Aceh, yang mencatat jumlah kasus tertinggi yang mencapai 146 orang2
Lalu disusul kabupaten Aceh Utara dengan 34 kasus, Kota Langsa 30 kasus, dan Kota Lhokseumawe 26 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman mengungkapkan bahwa mayoritas pengidap HIV/AIDS di Aceh adalah laki-laki, dengan penularan terbesar berasal dari hubungan seksual sesama jenis (Lelaki Seks Lelaki/LSL).
“Penularan terbesar pada penyuka sesama jenis atau gay,” ujar Iman, Selasa (7/1/2025).
Kasus HIV/AIDS di Aceh menunjukkan tren peningkatan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh, jumlah kasus mulai melonjak pada 2021 dengan 181 kasus, meningkat menjadi 277 kasus pada 2022, dan terus bertambah hingga 348 kasus pada 2024.
“Sedangkan berdasarkan data tahun 2008 hingga 2020 jumlah relatif rendah,” kata Iman.
Untuk menekan angka penyebaran HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Aceh gencar melakukan sosialisasi, terutama kepada kelompok remaja, pelajar, dan mahasiswa, yang dinilai rentan terhadap penularan.
Selain itu, pemeriksaan rutin juga dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang memiliki risiko tinggi.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada generasi muda, sekaligus mengintensifkan pemeriksaan bagi kelompok rentan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS,” tambah Iman.
