PUNCA.CO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto melakukan penanaman padi menggunakan mesin rice transplanter di persawahan Gampong Bueng, Kecamatan Kota Jantho, Kamis (2/1/2025).
Langkah ini menjadi simbol komitmen Aceh Besar dalam mendukung swasembada pangan melalui modernisasi pertanian.
“Penggunaan mesin tanam ini membuat proses penanaman lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya, sekaligus memastikan jadwal tanam serentak dapat terlaksana dengan baik,” ujar Iswanto.
Penanaman ini dilakukan secara demplot di area persawahan seluas 95 hektare yang tersebar di tiga gampong, yaitu Gampong Awek, Data Cut, dan Gampong Bueng. Sawah-sawah tersebut merupakan sawah tadah hujan dengan potensi penyimpanan air lebih lama.
Mesin rice transplanter yang digunakan memiliki jarak tanam 20×30 cm dengan satu anakan. Teknologi ini menghasilkan pola tanam yang rapi dan seragam, mirip dengan sistem tandur jajar manual sehingga prediksi masa panen menjadi lebih akurat.
“Teknologi seperti ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya padi. Kami mendukung penuh modernisasi pertanian ini agar Aceh Besar mampu mencapai swasembada pangan,” jelas Iswanto.
Ia berharap inovasi ini dapat diterapkan secara luas di seluruh wilayah Aceh Besar untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani.
Kegiatan penanaman padi masinal ini diinisiasi oleh Sahabat Tani Indonesia (STI) sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional. Ketua DPD STI Aceh Besar, Mubarak Kamal menyampaikan optimismenya bahwa teknologi modern ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
“Langkah ini adalah bentuk nyata dukungan kami kepada petani Aceh Besar. Teknologi ini mempermudah pekerjaan mereka dan meningkatkan hasil produksi,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar menyebutkan bahwa modernisasi pertanian adalah solusi untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor ini.
“Mesin ini memungkinkan tanam yang lebih cepat dan hasil yang lebih maksimal. Kami akan terus mendukung petani dalam mengadopsi teknologi seperti ini,” ujarnya.
Ia merinci bahwa Aceh Besar memiliki total luas sawah 21.227,79 hektare yang tersebar di 23 kecamatan. Dari jumlah tersebut, 10.223,65 hektare beririgasi teknis, 4.116,07 hektare beririgasi nonteknis, dan 7.453,73 hektare merupakan sawah tadah hujan.
