PUNCA.CO – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Aceh. Untuk mencegah penyebarannya, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengambil langkah cepat dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Sibreh, Rabu (8/1/2025).
Ternak yang menjadi prioritas penyemprotan adalah yang berasal dari luar Aceh Besar, seperti Pidie, Bireuen, hingga Aceh Utara, yang dibawa untuk dijual di pasar ternak terbesar di Aceh tersebut.
“Kami mendapatkan informasi bahwa PMK kembali merebak di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Untuk itu, kami melakukan langkah antisipasi dengan menyemprotkan disinfektan agar ternak di sini tetap aman,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto.
Iswanto menegaskan, langkah preventif ini diambil agar wabah yang pernah melanda pada tahun 2022, yang menginfeksi lebih dari 12.000 ternak di Aceh Besar, tidak kembali terjadi.
“Kami tidak ingin peternak mengalami kerugian besar seperti tahun 2022 lalu. Langkah pencegahan ini sangat penting untuk melindungi ternak mereka,” jelasnya.
Ia juga mengimbau peternak untuk segera melaporkan jika ternak menunjukkan gejala PMK. Menurutnya dengan melaporkan gejala lebih awal, penanganan bisa dilakukan lebih cepat sehingga penyebaran virus dapat dicegah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar menyampaikan bahwa antisipasi ini dilakukan untuk melindungi peternak dari kerugian besar yang pernah dirasakan pada tahun 2022.
“Peternak sangat mendukung langkah ini karena mereka sudah merasakan dampak buruk wabah PMK sebelumnya. Mereka sadar pentingnya mengikuti prosedur pencegahan,” ujar Jakfar.
