PUNCA.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional Aceh terus menggencarkan sosialisasi layanan cicil emas kepada masyarakat sebagai solusi pengelolaan keuangan, di tengah tren kenaikan harga logam mulia.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, mengatakan bahwa harga emas terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 21,5 persen per tahun. Hal ini menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil (safe haven) di tengah kondisi perekonomian yang fluktuatif.
“Optimalisasi bisnis emas akan terus kami kembangkan. Kami meningkatkan literasi tentang investasi emas yang aman apalagi emas terbukti tahan terhadap inflasi dan nilainya stabil,” jelas Wachjono.
Baca juga: Selangkah Lagi, Emas Murni Tembus Rp5 Juta Per Mayam
Hingga Desember 2024, bisnis emas di BSI Aceh mencapai Rp498 miliar, melonjak 278 persen secara tahunan (year-on-year). Melihat potensi ini, BSI terus mendorong layanan cicil emas sebagai alternatif investasi yang cocok, termasuk bagi kalangan muda.
Menurut Wachjono, emas tidak hanya tahan terhadap inflasi tetapi juga sangat likuid, sehingga menjadi pilihan ideal untuk investasi jangka menengah.
Selain cicil emas, BSI juga menawarkan layanan gadai emas bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat tanpa harus menjual emas yang dimiliki.
“Nasabah bisa mengakses berbagai layanan emas di kantor-kantor cabang BSI di seluruh Indonesia. Produk gadai emas kami memudahkan nasabah yang membutuhkan dana mendesak tanpa kehilangan aset investasinya,” tutup Wachjono.