PUNCA.CO – Militer Israel menghancurkan sekitar 20 bangunan di Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat, Minggu (2/2) dalam operasi yang telah berlangsung hampir dua pekan. Ledakan besar tersebut mengguncang wilayah padat penduduk hingga mengeluarkan asap tebal yang membumbung tinggi. Namun Israel mengklaim serangan ini menargetkan kelompok militan dan gudang senjata.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Amerika Serikat menghentikan agresi Israel dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat. Sementara itu, militer Israel menyatakan telah membongkar 23 bangunan setelah menemukan laboratorium bahan peledak, senjata, dan pos pengawasan militan. Dari laporan Direktur Rumah Sakit Jenin, Wisam Baker, sebagian rumah sakit mengalami kerusakan, tetapi tidak ada korban jiwa.
Dikutip dari Reuters, Kamp Jenin memang telah menjadi tempat pengungsian warga Palestina sejak 1948, namun kembali menjadi sasaran serangan Israel sejak 21 Januari kemarin. Israel menyebut operasi tersebut sebagai bagian dari upayanya melawan kelompok militan. Sementara UNRWA yang merupakan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina melaporkan hampir seluruh 20.000 penduduk kamp telah mengungsi akibat meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut.
Hamas ikut menyikapi dengan menyerukan perlawanan setelah penghancuran bangunan di Jenin tersebut. Israel menyatakan operasi mereka akan terus berlanjut tanpa batas waktu.
Sejak serangan dimulai, 25 warga Palestina tewas, termasuk seorang anak berusia dua tahun. Israel mengklaim telah menewaskan 35 militan dan menangkap lebih dari 100 orang.