PUNCA.CO – Menurut informasi yang diperoleh Yayasan Abulyatama Aceh dan rektorat Universitas Abulyatama, menyampaikan bahwa terdapat tiga titik penggalang unjukrasa. Pertama adalah pada klaster mahasiswa, dan kedua adalah pada klaster para dosen. Rektor Abulyatama Dr. Nurlis Effendi dalam keterangannya, Senin (21/4/2025) menyebutkan bahwa dua klaster ini saling terhubung, dan terkoordinasi.
Dalam keterangannya Nurlis mengatakan dalam klaster mahasiswa dan dosen, mereka menjalankan unjukrasa yang wajar. Mereka menuntut untuk bisa belajar dan mengajar, selayaknya universitas pada umumnya. Meskipun ini pun agak aneh, sebab menurutnya dirinya tidak pernah melarang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, bahkan mewajibkannya sebab itu memang keharusan.
Baca juga: LLDikti XIII Diduga Ikut Perkeruh Konflik Internal Universitas Abulyatama
Namun menurutnya yang jadi masalah terdapat pada klaster ketiga. “Ini saya duga klaster provokasi. Mereka ini dikumpulkan di dalam sebuah gudang di dekat kampus. Dan subuh-subuh mereka didrop di sebuah rumah yang terdapat di pintu sebelah kiri jalan utama masuk kampus,” ungkap Nurlis.
Kemudian, Nurlis menjelaskan, ketika unjukrasa berlangsung dan rombongan mahasiswa masuk ke jalan utama kampus. “Dari dalam pagar rumah itu beterbangan batu ke arah mahasiswa, dan kemudian mahasiswa balik melempari batu ke arah rumah,” jelasnya.
Nurlis menambahkan, mahasiswa diprovokasi bahwa yang melempari mahasiswa adalah para Satgas Yayasan Abulyatama Aceh. “Syukurnya, banyak mahasiswa yang benar-benar menyalurkan aspirasi menyebarkan banyak video yang tanpa diolah, sehingga tergambarlah kebenaran yang sesungguhnya, bahwa lemparan batu berasal dari dalam rumah itu,” jelas Nurlis.










