Home Politik Empat Pulau Hilang, Projo Aceh Nilai Perwakilan Aceh di Pusat Tidak Mampu Bekerja
Politik

Empat Pulau Hilang, Projo Aceh Nilai Perwakilan Aceh di Pusat Tidak Mampu Bekerja

Share
Empat Pulau Hilang, Projo Aceh Nilai Perwakilan Aceh di Pusat Tidak Mampu Bekerja
Taufik Muhammad, Ketua Projo Aceh | Dok. untuk PUNCA.CO
Share

PUNCA.CO – Polemik penolakan penambahan batalyon di Aceh belum usai, kini masyarakat Aceh kembali dikejutkan dengan surat Kementerian Dalam Negeri yang telah mengesahkan empat pulau yang selama ini masuk wilayah Aceh sebagai bagian dari Sumatera Utara.

Di tengah gonjang-ganjing saat ini, publik mulai mempertanyakan sikap wakil rakyat Aceh di tingkat pusat. Projo melihat para perwakilan tersebut seolah ‘mati suri’ dan baru muncul kembali ke permukaan setelah isu ramai dibicarakan publik.

“Mereka akan bertindak bila isu tersebut sudah diketahui masyarakat Aceh dan hangat dibicarakan. Buktinya, cek dan ikuti saja di media berita online, media sosial, dan sesekali di media cetak,” sindir Taufik, Ketua Projo Aceh, Kamis (29/5/2025).

Dirinya menyebutkan kondisi ini sebagai gejala ‘malfungsi legislatif’ di mana anggota parlemen yang seharusnya aktif bersuara di ruang sidang, justru lebih banyak tampil di media. Kritik ini mengarah pada kinerja perwakilan Aceh yang dianggap tidak efektif dalam memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat nasional.

“Legislatif kita di pusat itu malfungsi. Kita menilai mereka tidak memiliki kemampuan berpolitik untuk kepentingan rakyat Aceh. Dugaan lainnya, bisa saja disana mereka cuma duduk, dengar, diam untuk sekedar memenuhi kuota keterwakilan,” ujarnya tajam.

Tambahnya yang melihat dari perspektif rentetan waktu kejadian belakangan ini justru telah membuka mata masyarakat terhadap lemahnya kapasitas para wakil Aceh di Jakarta. Terlebih, pola respons yang hanya muncul di media menurutnya semakin membuat publik muak.

“Jika penilaian dan praduga saya di atas salah, maka persoalan baru-baru ini seperti penambahan batalyon dan pengesahan empat pulau itu tidak akan terjadi,” lanjutnya, diselingi tawa.

Ia juga menyoroti kecenderungan masyarakat untuk menyalahkan pemerintah Aceh tiap kali kebijakan pusat merugikan Masyarakat Aceh dan menilai asumsi tersebut keliru, terutama terkait status keistimewaan Aceh. Menurutnya, akar masalah justru terletak pada buruknya representasi Aceh di pusat.

“Iya, ayo kita pilih mereka kembali nanti. Hari ini empat batalyon bertambah dan empat pulau hilang. Mungkin ke depan akan bertambah,” tutup Taufik dengan lelucon sindiran halus.

Share
Tulisan Terkait

Dari Aceh Barat, Nagan Raya Hingga Abdya, Mualem Santuni 3.000 Anak Yatim

PUNCA.CO – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menyantuni sebanyak...

Ngaku Kehilangan Uang Kurban, Pegawai RSUD Meuraxa Ternyata Gunakan untuk Pribadi

PUNCA.CO – Seorang pegawai kontrak di RSUD Meuraxa Banda Aceh yakni AA...

Seksi 1 Tol Sibanceh Akan Beroperasi Selama Idul Adha

PUNCA.CO – Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji...

Lima Pelanggar Syariat di Cambuk, Pelaku Zina Dicambuk 100 Kali

PUNCA.CO – Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh mengeksekusi cambuk terhadap...