Home Pendidikan Lulusan Banyak Nganggur dan Kerja di Luar Jurusan, SMK di Aceh Butuh Perhatian Serius
Pendidikan

Lulusan Banyak Nganggur dan Kerja di Luar Jurusan, SMK di Aceh Butuh Perhatian Serius

Share
Lulusan Banyak Nganggur dan Kerja di Luar Jurusan, SMK di Aceh Butuh Perhatian Serius
Direktur Lembaga Emirates Development Research, Dr. Usman Lamreung, M.Si | Dok. Ist
Share

PUNCA.CO – Pendidikan di Aceh tengah menghadapi tantangan besar yang memerlukan kebijakan strategis dari Pemerintah Aceh. Menjelang berakhirnya masa dana Otsus, arah pembangunan pendidikan 20 tahun ke depan harus segera ditetapkan secara jelas dan terukur. Hal tersebut dinilai bukan hanya tanggung jawab pemerintah provinsi, tapi juga kabupaten dan kota.

Selama ini dana Otsus telah digelontorkan untuk sektor pendidikan, namun dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (27/5/2025), Dr. Usman Lamreung menegaskan perlu dipertanyakan lagi sejauh mana anggaran tersebut benar-benar digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan? Apakah sudah menyentuh aspek fundamental seperti peningkatan mutu guru, pengembangan kurikulum, dan penyediaan sarana-prasarana? Bukan hanya demikian, banyak yang menilai bahwa selama ini, sektor SMA dan SMK justru kurang mendapat perhatian serius.

SMK, yang seharusnya menjadi pencetak tenaga kerja siap pakai, justru menunjukkan gejala kegagalan. Dengan sekitar ± 300 SMK di Aceh, masih banyak lulusan yang tidak bekerja sesuai jurusannya atau bahkan menganggur.

“Ini menimbulkan pertanyaan serius, apakah kurikulum dan jurusan yang ditawarkan relevan dengan kebutuhan industri? Dan seberapa besar keterlibatan sektor industri dalam proses pendidikan vokasi ini?” ujar Direktur Emirates Development Research tersebut.

Banyak SMK juga masih kekurangan fasilitas penunjang seperti laboratorium, peralatan praktik, bahkan pasokan listrik yang memadai. Kurikulum yang digunakan pun sering kali tidak mengikuti perkembangan kebutuhan dunia usaha. Jurusan-jurusan dibuka tanpa riset yang cukup terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja.

Selain itu, Usman menjelaskan bahwa kekurangan guru produktif menjadi pekerjaan rumah yang mendesak bagi Dinas Pendidikan. Guru produktif memiliki peran penting dalam memastikan lulusan SMK tidak hanya siap kerja, tapi juga mampu berinovasi. Di sisi lain, ia ikut menyorot terkait implementasi pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di SMK yang juga belum berjalan maksimal.

“Apakah ini disebabkan keterbatasan infrastruktur, atau lemahnya kapasitas manajerial kepala sekolah dalam mengelola unit bisnis sekolah? Ini perlu dikaji lebih dalam,” tegasnya.

“Jika lebih dari separuh lulusan SMK tidak terserap di dunia kerja atau justru melanjutkan ke perguruan tinggi, maka tujuan awal pendidikan vokasi patut dipertanyakan. Ini menjadi sinyal kegagalan sistem yang harus segera dievaluasi,” lanjutnya.

Usman Lamreung berpandangan bahwa tanpa arah kebijakan yang jelas dan kolaborasi yang kuat lintas sektor, pendidikan di Aceh hanya akan menghasilkan angka kelulusan bukan solusi bagi masa depan generasi muda dan pembangunan daerah.

Share
Tulisan Terkait

Sikapi Kedatangan Boby, Usman Lamreung Sebut Tidak Ada Kompromi Dalam Hal Batas Teritorial

PUNCA.CO – Masalah empat pulau di Singkil kini menjadi sorotan serius. Semakin...

Dari Aceh Barat, Nagan Raya Hingga Abdya, Mualem Santuni 3.000 Anak Yatim

PUNCA.CO – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menyantuni sebanyak...

Ngaku Kehilangan Uang Kurban, Pegawai RSUD Meuraxa Ternyata Gunakan untuk Pribadi

PUNCA.CO – Seorang pegawai kontrak di RSUD Meuraxa Banda Aceh yakni AA...

Seksi 1 Tol Sibanceh Akan Beroperasi Selama Idul Adha

PUNCA.CO – Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji...