PUNCA.CO – Tanggal 3 Juni adalah momen penuh makna bagi rakyat Aceh. Tepat lima belas tahun lalu (3/6/2010), Aceh kehilangan salah satu putra terbaiknya, Paduka Yang Mulia (PYM) Tengku Hasan Muhammad di Tiro.
Sosok yang berkharisma tersebut, tidak hanya dikenal sebagai pejuang kemerdekaan Aceh, tetapi juga sebagai tokoh yang memberikan arah dan ideologi perjuangan yang jelas. Kepergiannya kini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Aceh, namun juga mewariskan semangat perjuangan yang abadi di hati rakyat Aceh.
Untuk mengenang kepergiannya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh kembali peringati Haul ke -15 Tengku Hasan Muhammad di Tiro, di Kantor DPP Partai Aceh, Selasa (3/6/2025).
Pada acara Haul tersebut hadir para eks Kombatan, kader partai, serta tokoh-tokoh penting Aceh untuk mengenang sosok yang telah menjadi simbol perjuangan Aceh selama puluhan tahun itu.

Dalam peringatan Haul tersebut hadir beberapa tokoh penting, salah satunya adalah Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh sekaligus Ketua Umum Partai Aceh. Dalam sambutannya, Mualem mengenang bagaimana Tengku Hasan Tiro memberikan pencerahan saat dalam perjuangan dulu, khususnya dalam membentuk ideologi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Wate Kamo di Ateuh hideh, Kamo tip-tip malam sabe geubi pencerahan, terutama kali perkara ideologi Aceh Merdeka, pakiban cara peusaboh, kiban cara talet musoh, kiban cara peukong dro, dan laen-laen.” ujar Mualem dalam sambutannya.
Mualem menjelaskan bagaimana sosok Tengku Hasan Muhammad di Tiro dalam memberikan pemahaman ideologi, tentang bagaimana cara untuk bersatu, bagaimana cara mengejar musuh, dan bagaimana cara memperkuat diri.
Haul ke 15 di jadikan pengingat perjuangan yang belum selesai, cita-cita para pendahulu tentang martabat, keadilan, dan kemakmuran untuk rakyat Aceh masih dinilai menjadi tanggung jawab bersama.