PUNCA.CO – Setelah melakukan gencatan senjata dengan Iran, Israel kembali melancarkan serangan brutal ke Gaza, Palestina. Serangan udara tersebut menyasar berbagai fasilitas sipil, mulai dari rumah sakit, sekolah, hingga lokasi distribusi makanan. Puluhan warga sipil dilaporkan tewas dan luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak.
Melansir Al Jazeera, Selasa (1/7/2025), salah satu serangan paling mematikan terjadi di sebuah kafe tepi pantai, Al-Baqa, di utara Kota Gaza. Kafe itu hancur rata dan menyisakan kawah besar. Tempat tersebut dikenal sebagai satu-satunya kafe yang memiliki jaringan Wifi dan kerap dipadati warga, termasuk jurnalis yang meliput situasi di Gaza.
“Kami menemukan orang-orang tercabik-cabik,” ujar Yahya Sharif, seorang saksi mata.
Syarif menyebutkan bahwa tempat tersebut padahal tidak berafiliasi dengan siapa pun, tidak ada politik dan tidak ada hubungan militer sama sekali. Tempat ini penuh sesak dengan orang-orang termasuk anak-anak yang sedang merayakan ulang tahun.
Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, mengungkapkan bahwa serangan itu dilakukan tanpa peringatan. “Daerah ini menjadi tempat berlindung warga yang trauma dan terlantar. Noda darah masih terlihat di mana-mana. Beberapa potongan tubuh ditemukan di antara puing,” ungkapnya.
Baca juga: Israel Bajak Kapal Aktivis Greta Thunberg Agar Tidak Sampai Gaza
Gudang Bantuan dan Sekolah Ikut Jadi Sasaran
Di hari yang sama, Israel juga menggempur gudang distribusi makanan di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza. Setidaknya 13 warga yang sedang mengantre bantuan makanan tewas akibat serangan ini.
Militer Israel juga menyerang Sekolah Yafa yang selama ini menjadi tempat pengungsian bagi ratusan warga Palestina.
Hamada Abu Jaradeh, salah satu pengungsi yang selamat, mengatakan bahwa mereka hanya diberi waktu lima menit untuk mengungsi.
“Kami tidak tahu harus berbuat apa dan ke mana harus pergi. Kami telah dikecewakan oleh seluruh dunia selama lebih dari 630 hari. Kematian selalu bersama kami dan di sekitar kami setiap hari,” ujarnya pilu.
Di Gaza Selatan, serangan serupa terhadap pusat distribusi makanan menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 50 lainnya.
Rumah Sakit Al-Aqsa Diserang, Warga Panik
Tak berhenti di situ, Israel juga menyerang Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, tempat ribuan keluarga Palestina mencari perlindungan. Serangan itu menyebabkan kepanikan luar biasa. Tenda-tenda pengungsian rusak, dan orang-orang berlarian mencari tempat aman.
“Lokasi serangan berjarak sekitar 10 meter dari titik siaran kami. Ini bukan pertama kalinya halaman rumah sakit diserang. Setidaknya 10 kali, fasilitas ini menjadi sasaran pasukan Israel,” kata Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, yang berada di lokasi.
Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza
Kantor Media Pemerintah Gaza mengecam keras serangan ini dan menyebutnya sebagai bagian dari kejahatan sistematis terhadap sistem kesehatan Palestina.
Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa Israel telah berulang kali menargetkan rumah sakit selama 22 bulan agresi militer di Gaza. Kelompok hak asasi manusia dan para ahli PBB ikut menuduh Israel secara sistematis menghancurkan infrastruktur kesehatan di wilayah strategis tersebut.