PUNCA.CO – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Aceh Besar–Banda Aceh kembali jadi sorotan. Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris (Syech Muharram), menegaskan pembebasan lahan harus segera dipercepat agar dana pembangunan tidak hilang.
“Saya tidak ingin anggaran yang sudah disiapkan justru hangus karena kita lambat bergerak. Waktu kita terbatas, jadi pembebasan lahan ini tidak boleh ditunda lagi,” kata Bupati dalam rapat koordinasi di Banda Aceh, Selasa (2/9/2025).
Bupati juga menyoroti penamaan proyek. Menurutnya, karena lokasi pembangunan berada di Aceh Besar, maka nama yang tepat adalah SPAM Regional Aceh Besar–Banda Aceh, bukan sebaliknya.
Baca juga: Wagub Aceh Buka Rapat Konsolidasi Satgas Kopdes Merah Putih
“Ini soal marwah daerah. Nama harus sesuai dengan lokasi,” tegasnya.
Proyek SPAM ini membutuhkan lebih dari 100 bidang tanah di Kecamatan Leupung. Sebagian lahan yang terdampak merupakan sawah produktif dan tanah alur sungai.
Untuk itu, Bupati meminta camat, mukim, dan keuchik segera memberi penjelasan kepada warga agar tidak ada kesalahpahaman.
“Air bersih ini kebutuhan kita semua. Pulang dari rapat, langsung temui warga. Sampaikan bahwa pembebasan lahan ini untuk kepentingan bersama,” ujar Bupati.
Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, menambahkan proses pengadaan tanah sebenarnya sudah dimulai sejak 2022, namun sempat tertunda karena persiapan PON Aceh.
“Lahan yang dibutuhkan di bawah 5 hektare, tersebar di beberapa gampong di Leupung. Tahun ini harus segera tuntas,” katanya.