PUNCA.CO – Petambak udang di Aceh Utara tengah menghadapi masa sulit. Terhentinya ekspor udang beku ke Amerika Serikat membuat rantai distribusi kacau dan harga udang jatuh drastis di pasaran.
Petambak asal Bungkaih, Ache Utara, Zamakhsyari, mengaku panik sejak beberapa bulan terakhir. Hasil panennya tak lagi terserap pabrik, karena salah satu pabrik besar di Medan tutup, sementara pabrik lain hanya bisa menampung sedikit.
“Sekarang udang dibeli Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram, padahal sebelumnya bisa lebih tinggi. Anjlok sampai Rp20 ribu,” katanya, Jumat (12/9/2025).
Pekan lalu, Zamakhsyari baru saja memanen 2,8 ton udang vaname. Namun, akibat harga yang rendah, ia harus menanggung kerugian sekitar Rp40 juta dalam sekali panen.
“Kalau pun dijual ke pasar lokal, permintaan juga sangat terbatas,” tambahnya.
Baca juga: Polresta Banda Aceh Dipadati Warga Pengurus SKCK Keperluan PPPK
Para petambak kini berharap pemerintah mencari solusi, terutama membuka jalur perdagangan baru agar udang Aceh kembali menembus pasar ekspor.
“Lebih bagus kalau Aceh punya akses ekspor langsung, jadi tidak tergantung lagi pada daerah lain,” ujar Zamakhsyari.