Home Pendidikan Kunjungi Pascasarjana USK, BRA Bahas Kerja Sama Perdamaian Aceh
Pendidikan

Kunjungi Pascasarjana USK, BRA Bahas Kerja Sama Perdamaian Aceh

BRA Gandeng USK, Fokus Bangun Pendidikan dan Museum Konflik Aceh

Share
Kunjungi Pascasarjana USK, BRA Bahas Kerja Sama Perdamaian Aceh
Badan Reintegrasi Aceh (BRA) saat mengunjungi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK). | Dok. MDRK USK
Share

PUNCA.CO – Badan Reintegrasi Aceh (BRA) melakukan kunjungan resmi ke Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (16/9/2025). Pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama di bidang pendidikan, riset, hingga pengabdian masyarakat, khususnya terkait isu perdamaian dan resolusi konflik di Aceh.

Ketua BRA, Jamaluddin yang hadir bersama jajarannya tersebut disambut oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Pascasarjana USK, Dr Mhd Ikhsan Sulaiman.

“Sinergi perguruan tinggi dan BRA sangat penting, terutama dalam mengisi perdamaian pasca konflik di Aceh. Kerja sama ini bisa jadi kekuatan menjaga perdamaian yang beberapa waktu lalu sudah memasuki dua dekade,” kata Ikhsan.

Jamaluddin ikut menekankan terkait pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendidik anak korban konflik dan eks kombatan. Ia menilai pendidikan di bidang perdamaian, termasuk afirmasi penerimaan mahasiswa di Program Studi Magister Damai dan Resolusi Konflik (MDRK) USK, menjadi langkah strategis.

Baca juga: Kak Na Kumpulkan Istri Mantan Panglima Wilayah, Ajak Bangun UMKM

“Manajemen pikiran jauh lebih penting dalam mengisi perdamaian ketimbang sekadar infrastruktur. Perguruan tinggi punya peran besar mencetak generasi baru Aceh yang cinta damai,” ujar Jamaluddin.

Ia berharap BRA ke depan bisa bertransformasi menjadi lembaga permanen yang fokus pada isu perdamaian.

“Di beberapa negara, badan reintegrasi berkembang menjadi institusi pendidikan. Harapan kami, BRA bisa berubah menjadi Badan Resolusi Konflik Aceh,” tambahnya.

Baca juga: Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Jadi Menpora

Dari diskusi tersebut, lahir 5 poin kesepakatan strategis:

1. Afirmasi pendidikan bagi anak korban konflik dan eks kombatan untuk melanjutkan studi S2 di MDRK USK.
2. Mendorong transformasi BRA menjadi Badan Resolusi Konflik Aceh.
3. Rencana pendirian laboratorium memorial konflik hingga Museum Konflik Aceh.
4. Kesempatan penelitian dan magang bagi mahasiswa MDRK di BRA.
5. Pertukaran SDM sesuai kebutuhan kedua institusi.

Kegiatan tersebut ikut diakhiri oleh Deputi I BRA Fauzan Azima, Deputi II Yulian, serta jajaran sekretariat. Sementara dari Pascasarjana USK hadir unsur pimpinan, ketua Prodi MDRK Dr. Masrizal, serta para dosen.

Share
Tulisan Terkait

Akademisi: Revisi UUPA Bukan Sekadar Regulasi, Tapi Taruhan Masa Depan Aceh

PUNCA.CO – Langkah Pemerintah Aceh bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyerahkan...

Sekolah Pascasarjana USK dan Dinas Pertanahan Aceh Teken Kerjasama, Fokus Konflik Agraria

PUNCA.CO – Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) resmi menjalin kerja sama...

Ketua DPR Aceh Tegas Tolak Pembangunan Batalyon: “Aceh Butuh Damai, Bukan Militerisasi”

PUNCA.CO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadhli, menyatakan penolakan tegas...

Konferensi 20 Tahun Damai Aceh Hasilkan 10 Rekomendasi

PUNCA.CO – Gubernur Aceh Muzakir Manaf, melalui Kepala Badan Reintegrasi Aceh (BRA)...