PUNCA.CO – Operasi pengawasan terhadap alat tangkap ikan mini trawl di perairan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berakhir ricuh. Armada pengawasan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), speedboat Spiner Dolphin, dibakar massa saat menjalankan misi pada 10–12 September 2025.
Kepala Pangkalan PSDKP Lampulo, Aceh, Abdul Quddus, mengatakan operasi ini dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat yang disampaikan Anggota DPRD Pesisir Selatan, Novermal.
“Operasi pengawasan di pesisir selatan Sumatera Barat dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas laporan pengaduan masyarakat,,” ungkap Abdul Quddus, Sabtu (13/9/2025).
Menurutnya, operasi dimulai pada 10 September 2025. Dua hari kemudian, Spiner Dolphin berusaha menghentikan kapal ikan yang menggunakan mini trawl. Namun, kapal tersebut kabur dan mengandaskan diri di pantai.
Baca juga: BPMA dan Kejaksaan Tinggi Aceh Perkuat Sinergi Awasi Sektor Migas
Petugas kembali menghentikan kapal lain, bahkan sempat melompat ke atas kapal tersangka. Sayangnya, anak buah kapal tidak kooperatif dan melarikan diri ke daratan, sementara kapal ditinggalkan di bibir pantai.
Saat berupaya mengevakuasi petugas yang sudah berada di kapal tersangka, Spiner Dolphin justru ikut kandas akibat gelombang tinggi. Kondisi itu dimanfaatkan warga yang mulai berdatangan ke lokasi.
Baca juga: Enam Terduga Pelaku Penculikan di Aceh Besar Diamankan
“Dalam kondisi demikian, massa mulai datang ke lokasi Dolphin,” kata Abdul Quddus.
Kerumunan yang kian sulit dikendalikan melempari speedboat dengan batu dan kayu. Situasi semakin genting, hingga petugas yang berjumlah delapan orang terpaksa meninggalkan armada dan mengamankan diri ke Polsek setempat.
“Dalam situasi yang semakin mencekam, seluruh petugas yang berjumlah delapan orang diarahkan untuk meninggalkan SB Spiner Dolphin guna mengamankan diri menuju Polsek setempat, dan di saat itu terlihat dari kejauhan SB Spiner Dolphin telah dibakar oleh massa,” pungkas Abdul Quddus.