PUNCA.CO – Perusahaan migas terkemuka Rusia, Sakhalin Energy, menyatakan minat untuk berinvestasi di Tanah Rencong. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara manajemen Sakhalin Energy dengan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, Sabtu (6/9/2025) lalu, di Roscongress Club A, Vladivostok, Rusia.
Pertemuan itu berlangsung di sela kegiatan Eastern Economic Forum (EEF), ajang bergengsi yang diikuti sekitar 8.400 peserta dari 75 negara, termasuk pejabat tinggi pemerintahan, pelaku bisnis global, hingga media internasional.
Sakhalin Energy, anak usaha Gazprom yang mengelola proyek strategis Sakhalin-2 di Pasifik, dikenal sebagai salah satu produsen utama minyak dan gas alam cair (LNG) Rusia. Pasar utama mereka selama ini adalah Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Namun kini, perusahaan tersebut mulai melirik Asia Tenggara dan Aceh menjadi salah satu tujuan.
“Pihak Sakhalin Energy menyampaikan ketertarikan untuk menanamkan modal di Aceh sebagai bagian dari ekspansi mereka ke Asia Tenggara,” kata Wali Nanggroe Aceh melalui Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, Selasa (9/9/2025).
Baca juga: Wali Nanggroe Aceh Teken MoU dengan Region Ivanovo Rusia, Perkuat Kerja Sama Strategis
Wali Nanggroe yang hadir bersama Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq, Konsul Kehormatan RI untuk Rusia Anton A. Zubko, dan Sekretaris Tatyana Andriyevna, memaparkan profil investasi Aceh.
Dalam forum itu, Wali Nanggroe memaparkan profil investasi Aceh, termasuk potensi sumber daya alam, letak geografis yang strategis di jalur pelayaran internasional, serta capaian dua dekade perdamaian sebagai fondasi stabilitas politik dan keamanan.
“Kita turut membahas kemungkinan pengangkutan gas dari Sakhalin melalui Aceh ke negara-negara lain,” kata Wali Nanggroe.
Manajemen Sakhalin Energy, tambah Wali Nanggroe, merespons positif pemaparan tersebut dan dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Aceh pada tahun ini, untuk meninjau langsung potensi sektor energi serta mendalami peluang kerja sama investasi.