Home Lokal Akses Putus Total, Warga dari Linge Terpaksa Berjalan Kaki Berhari-hari Menuju Takengon
Lokal

Akses Putus Total, Warga dari Linge Terpaksa Berjalan Kaki Berhari-hari Menuju Takengon

Logistik Menipis di Linge, Warga Mengungsi ke Gunung Tanpa Kepastian Bantuan

Share
Akses Putus Total, Warga dari Linge Terpaksa Berjalan Kaki Berhari-hari Menuju Takengon
Warga, Peserta Festival Linge, dan beberapa jurnalis saat menempuh perjalanan kaki.
Share

PUNCA.CO – Kondisi darurat melanda Aceh Tengah setelah puluhan titik longsor dan jalan amblas membuat akses menuju Takengon lumpuh total. Situasi ini memaksa warga, peserta Festival Linge, dan beberapa jurnalis menempuh perjalanan ekstrem berjalan kaki selama berhari-hari untuk menyelamatkan diri.

Hingga hari ini, tidak satu pun kendaraan dapat masuk atau keluar Takengon. Upaya sejumlah warga untuk mencari jalan alternatif melalui Bener Meriah juga tidak berhasil. Laporan dari lapangan menyebutkan terdapat 27 titik kerusakan parah setelah kawasan Lampahan, membuat jalur tersebut mustahil dilalui kendaraan maupun sepeda motor.

Baca juga:Sandar di Langsa, Kapal Patroli BC 30001 Salurkan 3.000 Paket Logistik 

“Tidak ada satu mobil pun yang tembus ke Takengon sejak kemarin. Semua akses terputus,” kata Kekem, Minggu (30/11/2025).

Perjalanan paling dramatis juga dialami dua anggota tim HAkA lainnya. Badrul dan Farid, tiba di Takengon pada Sabtu pagi. Keduanya menempuh rute pegunungan dari Linge selama dua hari tiga malam, melewati jalur licin, longsor, dan tebing yang rawan runtuh.

Setibanya di kawasan Bintang, mereka bahkan harus menggunakan perahu untuk menyeberang ke pusat kota karena longsor di Mendale membuat badan jalan hilang tertimbun material.

Menjelang magrib, seorang anggota tim lainnya, Amri, juga tiba setelah berjalan kaki bersama beberapa orang dari Linge. Ia membawa kabar lebih genting: logistik di Linge hanya cukup hingga hari ini.

Baca juga: Pemerintah Mulai Percepat Distribusi Bantuan Menggunakan Pesawat dan Helikopter

“Mulai besok, tidak ada lagi persediaan makanan di sana. Banyak warga dan tim lain masih terjebak di gunung,” ujar Kekem.

Selain peserta festival, sejumlah warga dilaporkan mulai meninggalkan kampung mereka dengan berjalan kaki menuju daerah yang dianggap lebih aman. Banyak di antara mereka terpaksa meninggalkan kendaraan karena seluruh titik jalan telah tertutup material longsor.

Jalur alternatif melalui Simpang KKA juga sebelumnya sempat dilewati dengan sebagian rute harus ditempuh dengan berjalan kaki. Namun, longsor baru yang terjadi hari ini membuat rute tersebut kembali tidak bisa diakses.

Di beberapa wilayah, seperti Lampahan, warga bahkan harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit seadanya, satu-satunya cara untuk keluar dari lokasi yang terisolasi.

Baca juga: IKAMBA Desak Pemko Banda Aceh Kendalikan Harga Sembako di Tengah Gangguan Distribusi

Sejumlah warga yang berupaya mencari tempat perlindungan mengaku belum menemukan satu pun posko darurat di kota. Pihak terminal dilaporkan telah menawarkan lokasi untuk pembukaan posko, namun hingga Sabtu sore tidak ada tindak lanjut.

“Kami sudah ke kantor bupati beberapa kali, tapi tidak ada hasil. Penanganannya sangat lambat,” katanya.

Kondisi di sejumlah desa seperti Jamat dan Petek juga memprihatinkan. Rumah-rumah warga hancur, air sungai terus naik, dan penduduk memilih mengungsi ke kawasan perbukitan pada malam hari.

Baca juga: Mendagri Dijadwalkan Tiba di Aceh Hari Ini Guna Meninjau Kondisi Banjir dan Lonsor di Aceh

Laporan warga yang berhasil mencapai Takengon menegaskan bahwa Linge merupakan salah satu titik paling kritis. Selain warganya sendiri, daerah ini kini menampung penduduk dari desa lain yang mengungsi ke sana dengan harapan mendapatkan bantuan. Namun persediaan mereka telah habis.

Sementara itu, informasi mengenai pengiriman 10 unit Starlink melalui pesawat Hercules masih belum mendapat kepastian.

Share
Tulisan Terkait

Kagama Aceh Salurkan Bantuan Tahap III di Bener Meriah, Aceh Utara, dan Lhokseumawe

PUNCA.CO – Kagama Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga bagi korban...

Terhalang Banjir dan Longsor, Pria Asal Takengon Tempuh 136 Km Jalan Kaki Demi Akad Nikah

PUNCA.CO – Kisah perjuangan seorang pria asal Takengon, Aceh Tengah, Ahmad Handoko,...

Wali Nanggroe: Saya Tidak Akan Tinggal Diam, Bantuan Harus Masuk, Alam Harus Dipulihkan

PUNCA.CO –  Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar,...

Beberapa Akses Jalan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah Sudah Mulai Berfungsi Kembali

PUNCA.CO – Pemerintah Aceh menyampaikan perkembangan terbaru kondisi akses jalan menuju Kabupaten...