PUNCA.CO – Banjir yang melanda beberapa wilayah provinsi tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat. Kota Banda Aceh turut merasakan imbasnya, terutama terkait stabilitas harga kebutuhan pokok. Kondisi cuaca ekstrem dan terganggunya distribusi telah memicu kenaikan harga di sejumlah pasar.
IKAMBA menilai situasi ini membutuhkan langkah cepat dan terukur dari Pemerintah Kota Banda Aceh agar harga sembako tetap terkendali dan tidak memberatkan masyarakat. Pengawasan ketat di pasar menjadi prioritas utama untuk memastikan harga tetap stabil.
Baca juga: Telekomunikasi Lumpuh, Warga Aceh Cemas Putus Kontak dengan Keluarga di Lokasi Banjir
“Fokus utama pemerintah saat ini harus memastikan harga sembako di pasar tetap stabil. Jangan sampai kondisi darurat seperti banjir dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menaikkan harga secara tidak wajar,” tegas Ketua IKAMBA, M Geubry Al Fattah Budian, Jumat (28/11/2025).
Menurut temuan IKAMBA di lapangan, sejumlah komoditas seperti beras, telur, dan minyak goreng terpantau mengalami kenaikan harga dan mulai sulit ditemukan di beberapa tempat. Pemerintah dinilai perlu memperketat pengawasan serta mencegah potensi penimbunan yang dapat memperburuk keadaan.
Baca juga: Akibat Banjir, Telur dan Minyak Curah Kosong dari Pasar Lambaro
“Kami mendesak pemerintah kota turun langsung ke pasar, memeriksa harga, memastikan ketersediaan barang, dan menindak siapa pun yang mencoba memainkan harga. Masyarakat tidak boleh menjadi korban dalam situasi seperti ini,” tambah Geubry.
IKAMBA menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan di lapangan dan mengajak semua pihak berperan aktif menjaga stabilitas pasar demi terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat Kota Banda Aceh.










