PUNCA.CO – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al-Haythar menganugerahkan gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Prosesi tersebut berlangsung di Pendopo Wali Nanggroe Aceh, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025).
Gelar adat itu diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa, dedikasi, dan pengabdian Tito dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat perdamaian di Aceh, serta menegakkan nilai-nilai keadilan dan kebangsaan di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wali Nanggroe memimpin langsung penyematan medali dan selempang kehormatan kepada Tito, kemudian dilanjutkan dengan tradisi peusijuek atau tepung tawari, sebuah simbol doa dan restu dalam adat Aceh.
Baca juga: 2,6 Juta Kendaraan di Aceh, Hanya 40 Persen yang Taat Pajak
Dalam sambutannya, Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah penghormatan mendalam kepada sosok yang telah berperan besar dalam menjaga stabilitas dan perdamaian Aceh.
“Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasi beliau dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” ujar Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud.
Ia menambahkan, dedikasi Tito dalam menjaga perdamaian telah terlihat sejak menjabat sebagai Kapolri dan terus berlanjut hingga kini sebagai Menteri Dalam Negeri.
Baca juga: BPS Aceh Sosialisasikan Sensus Ekonomi 2026, Seluruh Usaha Akan Didata
Menariknya, Tito Karnavian tampak haru menerima penghargaan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyebut gelar adat itu sebagai kehormatan besar yang akan selalu ia kenangnya seumur hidup.
“Ini akan menjadi kenangan seumur hidup saya,” sebut Tito.
Dirinya terharu karena telah diberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe, dan diserahkan langsung, tanpa diwakili, oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haythar.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Sekretaris Daerah Aceh M. Nasir, unsur Forkopimda, serta sejumlah pejabat penting lainnya.










