Home Politik PROJO Aceh; Terima Kasih Pak Tito, Rakyat Aceh Kini Kompak ‘Meusaboh’
Politik

PROJO Aceh; Terima Kasih Pak Tito, Rakyat Aceh Kini Kompak ‘Meusaboh’

Share
PROJO Aceh; Terima Kasih Pak Tito, Rakyat Aceh Kini Kompak 'Meusaboh'
Taufik Muhammad, Ketua PROJO Aceh | Dok. untuk PUNCA.CO
Share

PUNCA.CO – Polemik pengalihan empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara ternyata membangkitkan semangat kolektif rakyat Aceh. Hal ini disampaikan oleh Ketua PROJO Aceh, Taufik Muhammad, yang menyebut keputusan dan pernyataan Mendagri Tito Karnavian justru menjadi pemicu bersatunya kembali berbagai elemen masyarakat di Tanah Rencong.

“Terima kasih Pak Tito, sudah membangkitkan kembali kolektif interest masyarakat Aceh,” ujar Taufik, Senin (16/6/2025).

Baca juga: Respon Jusuf Kalla Terkait Polemik Sengketa 4 Pulau Aceh Masuk Sumut

Ia menilai, respons keras dari masyarakat Aceh hingga aksi turun ke jalan menunjukkan bahwa isu ini menyentuh harga diri dan kedaulatan Aceh. Bahkan generasi muda yang lahir pasca 2005 pun kini tersadar akan sejarah panjang relasi pusat dan Aceh.

“Semangat itu terlihat dari aksi ribuan mahasiswa dan masyarakat yang memenuhi halaman Kantor Gubernur Aceh hari ini. Setelah sebelumnya, Mahasiswa Aceh di Jakarta juga berunjuk rasa di depan Kemendagri,” jelasnya.

Baca juga: Bawa Bendera Bulan Bintang, Mahasiswa Demo Tolak Pencaplokan Pulau di Singkil 

Taufik menyoroti bahwa respons masyarakat tidak berdiri sendiri. Pemerintah Aceh, DPRA, DPR-RI dan DPD RI asal Aceh, hingga para menteri berdarah Aceh ikut kompak menolak langkah Kemendagri. Mereka juga telah melakukan konsolidasi bersama Gubernur Aceh beberapa waktu lalu untuk menyikapi keputusan tersebut.

Menurutnya, Mendagri Tito belum memahami karakter dan sejarah masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh punya nilai perjuangan tersendiri. Teritorial adalah soal marwah dan kedaulatan, rakyat Aceh rela mati demi itu. Hal tersebut dapat dilihat dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ikut terlibat dalam proses damai Aceh juga ikut angkat suara, menunjukkan betapa seriusnya dampak dari kebijakan tersebut.

Baca juga: Mualem Gelar Rapat Khusus, Tunjukkan Bukti Hukum dan Historis Empat Pulau di Singkil

“Bisa lihat komentar netizen yang begitu kompak. Itu bukan buzzer, hati-hati. Itu suara masyarakat dari segala elemen, baik yang di Aceh, luar Aceh maupun luar negeri,” tambah Taufik.

Ia pun menyambut baik kabar bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengambil alih penyelesaian sengketa empat pulau ini, seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco.

“Jika benar demikian, itu bagus. Berarti Presiden Prabowo tahu karakter masyarakat Aceh,” ucapnya.

Lebih lanjut, Taufik menekankan bahwa momen kekompakan luar biasa ini harus dimanfaatkan secara strategis. Ia menyerukan agar seluruh elemen yang kini telah bersatu, bergerak dalam satu suara memperjuangkan revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Revisi ini, kata dia, harus sepenuhnya berlandaskan pada semangat dan substansi MoU Helsinki, serta menjawab kepentingan besar masyarakat Aceh secara menyeluruh.

Baca juga: Mahasiswa Aceh di Jakarta Gelar Aksi Tolak Keputusan Mendagri

“Ini bukan hanya soal empat pulau. Ini momentum emas untuk memperjuangkan kepastian dan keadilan bagi Aceh. UUPA harus diperbaiki, dan jangan lagi ada pasal-pasal multitafsir yang bisa merugikan kita,” tegas Taufik.

Ia juga berharap, kekompakan yang telah terbentuk hari ini bisa terus terjaga di masa mendatang. Terlebih, Aceh memasuki pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf (Mualem) yang akan memimpin Aceh lima tahun ke depan.

“Semua tokoh yang hari ini bersatu, kami harap tetap satu suara bersama Pemerintahan Mualem-Dek Fad ke depan. Ini kesempatan membangun Aceh bersama,” ujarnya.

Taufik menambahkan, isu empat pulau ini bukan hanya persoalan batas wilayah, tetapi telah menjadi katalis penyatuan masyarakat Aceh lintas kelompok, yang sebelumnya sempat berseberangan akibat dinamika Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024.

“Isu ini justru menyatukan semua elemen. Tidak ada lagi sekat politik. Yang ada adalah semangat kolektif membela Aceh,” tutupnya.

Share
Tulisan Terkait

Pemuda dan Tanggung Jawab Informasi Sehat di Aceh

Di Aceh, ruang publik kini tidak hanya terbangun di meunasah atau warung...

Hujan Deras Picu Longsor di Leupung, Jalan Nasional Banda Aceh–Meulaboh Macet Total

PUNCA.CO – Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Besar selama dua hari...

Selangkah Lagi, Aceh Raya Siap Jadi Kabupaten Baru di Aceh

PUNCA.CO – Proses pembentukan Kabupaten Aceh Raya sebagai daerah otonomi baru (DOB)...

Rumah Warga di Simpang Tiga Terbakar, Harta Benda Tak Bersisa

PUNCA.CO – Rumah milik seorang warga lansia di Gampong Lamjamee Dayah, Kecamatan...