PUNCA.CO – Suasana haru menyelimuti kuburan massal Siron, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (26/12/2024).
Ribuan warga dari berbagai daerah berkumpul untuk memperingati dua dekade tragedi tsunami Aceh, bencana dahsyat yang menelan ratusan ribu jiwa.
Sejak pagi hari, para peziarah berdatangan. Mereka duduk di hamparan rumput, melantunkan doa, membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, dan menabur bunga.
Tak hanya umat Muslim, warga non-Muslim juga turut hadir, menciptakan suasana penuh kebersamaan. Mereka melaksanakan ritual sesuai keyakinan masing-masing, mengirimkan doa kepada keluarga dan kerabat yang telah tiada.
Seorang peziarah asal kota Banda Aceh,
Yurifat mengaku tak pernah melewatkan momen ziarah ke Siron setiap tahunnya. Kehilangan ibu dan adik kandungnya akibat tsunami, ia menjadikan tempat ini sebagai penghubung emosional dengan keluarga yang telah tiada.
“Setiap tahun saya datang ke sini. Tempat ini menjadi pengingat akan keluarga saya yang telah tiada,” katanya dengan suara bergetar.
Meski jasad ibu dan adiknya tak pernah ditemukan, kuburan massal Siron tetap menjadi tujuan utama untuk mengenang dan mendoakan mereka.
Bagi Yurifat, kuburan massal Siron bukan sekadar tempat untuk berziarah. Ia menyebut lokasi ini sebagai monumen pengingat akan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Harapannya kejadian serupa tak lagi terulang, dan kita sebagai umat dapat terus taat dan bertakwa kepada Allah,” pungkasnya.