PUNCA.CO – Dikembalikannya 4 pulau di Kabupaten Aceh Singkil (pulau Panjang,Lipan, Mangkir ketek, Mangkir Gadang) oleh bapak Presiden Republik Indonesia membuktikan soft-diplomacy Mualem menjadi pendekatan sangat efektif, bahkan bukan hanya 4 pulau dapat dikembalikan, namun Mualem memiliki kemampuan untuk melanjutkan diplomasinya untuk Proyek Strategis Nasional ataupun kerjasama Kementrian/Kembaga kedepannya.
Hal tersebut disampaikan Sekretarus Komisi IV, H. Hendri Muliana, saat ditemui awak media dikantor DPRA, Kamis (19/6/2025). Menurutnya, kepemimpinan Mualem mulai menunjukkan hasil kerja yang jelas. “Beliau sosok pemimpin yang tenang dan ketenangannya berbuah keberhasilan,” ujar Hendri.
Baca juga: Tok, Empat Pulau Kembali ke Aceh
Sikap Mualem yang tidak mengeluarkan pernyataan apapun di media, namun langsung melakukan langkah strategis dengan mengadakan konsolidasi pimpinan dan ketua Fraksi DPR Aceh, anggota DPR-RI dan DPD RI perwakilan Aceh di Pendopo pada jumat malam (13/6) dinilai sangat luar biasa, dan pendekatan seperti ini belum pernah dilakukan oleh gubernur sebelumnya.
“Membuktikan kepemimpinan Mualem partisipatif dan tidak ego, beliau bangun kepentingan yang sama yaitu kepentingan Aceh,” tegas pria yang akrab dipanggil Haji Hendri ini.
Baca juga: 4 Pulau Sah Milik Aceh, Mualem Ucap Terima Kasih ke Presiden Prabowo Atas Nama Rakyat Aceh
Sebagai kader Partai Aceh, Haji Hendri juga mengajak seluruh kader PA dan masyarakat supaya terus memperkuat kepemimpinan Mualem. “Kita harus bekerja keras, kita isi ruang-ruang kosong yang bisa meringankan kerja Mualem sebagai Kepala Pemerintah Aceh. Kita jangan ‘syeh syoh’, sebagaimana pinta Mualem, pasti beliau berfikir dan bekerja untuk menyiapkan dan membuka peluang bagi kita semua melalui kebijakan-kebijakan strategis pemerintah Aceh kedepannya. Komitmen Mualem untuk menjalankan kewenangan dan kedaulatan Aceh jelas sekali keberpihakannya,” jelas Bang Haji Hendri.
Program Pembangunan strategis Aceh
Selaku anggota DPR Aceh, H. Hendri Muliana, perwakilan Dapil X meminta agar para pimpinan SKPA dapat membaca berbagai peluang ditingkat nasional. Pengalaman penyelesaian masalah 4 pulau ini merupakan pelajaran berharga, semestinya kekuatan dan relasi yang dimiliki kepala pemerintah Aceh periode ini merupakan peluang dan modal untuk pembaharuan relasi Aceh dengan Pemerintah pusat untuk percepatan Pembangunan Aceh. Menurutnya, pimpinan SKPA dan elit eksekutif Aceh harus kuat dan luas jejaring serta wawasannya, dan mesti bermental ‘out of the box’.
Baca juga: Respon Jusuf Kalla Terkait Polemik Sengketa 4 Pulau Aceh Masuk Sumut
“Kesempatan dan momentum tidak berulang, kepemimpinan Mualem 2025 -2030 harus dapat kita manfaatkan dalam bekerjasama dengan Kementrian/Lembaga dan institusi lainnya ditingkat nasional,” ungkap H. Hendri.
Khusus untuk Pantai Barat-Selatan, H. Hendri tengah mendorong agar Mualem dapat terus melakukan lobi supaya infrastruktur jalan, terutama terowongan Gunung Geurute dapat terlaksana. Menurutnya ini monumental, sehingga dapat melancarkan pergerakan Masyarakat Pantai Barat-Selatan. Tentunya juga dapat menyukseskan program ketahanan pangan, karena ketersediaan lahan pangan masih tersebar luas untuk dikembangkan. Sebagimana diketahui, ketahanan pangan adalah program strategis nasional dibawah kepemimpian presiden Prabowo Subianto.
“Terima kasih pada Mualem atas kembalinya 4 pulau Aceh dan terima kasih pak presiden atas Keputusan membatalkan SK Mendagri dan memutuskan 4 pulau sah milik Aceh,” tutup Haji Hendri.