PUNCA.CO – Layanan angkutan Trans Koetaradja yang menjadi andalan masyarakat Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar berhenti beroperasi sementara waktu.
Penghentian sementara ini terjadi akibat berakhirnya kontrak kerja penyedia layanan sejak 31 Desember 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal mengungkapkan bahwa layanan trans koetaradja didukung penuh oleh Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).
“Karena selain mengurangi kemacetan, layanan ini juga membantu masyarakat menghemat biaya transportasi sehari-hari,” jelas Faisal, Kamis (2/1/2025).
Selama masa penghentian, Dinas Perhubungan Aceh melakukan pengecekan teknis terhadap 59 unit armada Trans Koetaradja. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan setiap bus dalam kondisi laik jalan sebelum kembali beroperasi.
Namun, angkutan perkotaan gratis ini dipastikan akan kembali melayani masyarakat setelah kontrak baru tahun anggaran 2025 selesai diproses.
“Saat ini sedang dalam proses. Kami berharap kontrak tahun 2025 dapat segera dimulai sehingga kebutuhan masyarakat akan transportasi umum dapat terlayani optimal,” tambah Faisal.
Pada tahun 2024, Trans Koetaradja mencatat total 956.084 penumpang dari sepuluh rute yang dilayani. Rute Masjid Raya Baiturrahman – Darussalam (Koridor 1) menjadi yang paling ramai, dengan jumlah penumpang mencapai 401.056 orang.
Sementara itu, rute Masjid Raya Baiturrahman – Blang Bintang (via Lambaro) atau Koridor 2A menyusul dengan 163.895 penumpang.
Tak hanya menjadi solusi mobilitas harian, Trans Koetaradja juga memainkan peran penting dalam mendukung berbagai acara besar, termasuk PON XXI Aceh-Sumut 2024, dengan memastikan kelancaran transportasi selama perhelatan berlangsung.