Home Ekonomi Harga Naik, Bulog Aceh Malah Kirim Beras 4.000 Ton ke Sumut, Pemerintah Aceh Diminta Ambil Sikap
Ekonomi

Harga Naik, Bulog Aceh Malah Kirim Beras 4.000 Ton ke Sumut, Pemerintah Aceh Diminta Ambil Sikap

Rakyat Aceh Krisis, Beras Malah Dikirim ke Sumut – SAPA Desak Hentikan Pengiriman

Share
Harga Naik, Bulog Aceh Malah Kirim Beras 4.000 Ton ke Sumut, Pemerintah Aceh Diminta Ambil Sikap
Fauzan Adami, Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) | Dok. untuk PUNCA.CO
Share

PUNCA.CO – Di tengah kondisi Aceh yang sedang mengalami kelangkaan beras dan lonjakan harga, Bulog Aceh malah mengirimkan 4.000 ton beras ke Provinsi Sumatera Utara. Langkah tersebut dinilai sangat merugikan masyarakat Aceh oleh Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Senin (11/8/2025).

Menurut Ketua SAPA Fauzan Adami, jika pasokan beras untuk Aceh cukup, harga akan kembali normal. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di Aceh justru melambung tinggi dan memberatkan rakyat.

“Seharusnya Bulog Aceh memastikan kebutuhan masyarakat Aceh terpenuhi terlebih dahulu dan harga kembali stabil sebelum mengirim beras ke provinsi lain. Mengirim 4.000 ton beras di saat Aceh sedang kesulitan adalah tindakan yang mencederai kepentingan rakyat,” tegas Fauzan.

Baca juga: Heboh Penemuan Belatung dalam Makanan Bergizi Gratis di Sorong, Papua Barat Daya

Menurut Fauzan, Kepala Bulog Aceh seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di daerah, bukan justru mengambil langkah yang berpotensi memperparah keadaan.

Pihaknya mendesak Bulog Aceh segera menghentikan pengiriman beras ke luar daerah hingga pasokan di Aceh kembali aman dan harga stabil di tingkat masyarakat.

Ia juga menyoroti lemahnya peran Pemerintah Aceh dan DPRA dalam persoalan ini. Pihaknya meminta persoalan distribusi beras masuk dalam pengaturan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), sehingga setiap kebijakan Bulog yang menyangkut komoditas strategis Aceh harus mendapat persetujuan pemerintah daerah.

“Kalau semua hanya mengikuti instruksi Bulog pusat tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah, sama saja tidak menghargai Aceh. Harus ada regulasi yang jelas agar hasil Aceh tidak serta-merta dibawa keluar saat rakyat sendiri kesulitan,” tegasnya.

Pemerintah Aceh dan DPRA diminta secara resmi mempertanyakan kebijakan Bulog tersebut, sekaligus memastikan hal serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Cukupkan dulu untuk Aceh, normalkan dulu harga, baru kirim ke luar daerah. Jangan sampai rakyat kita menderita karena kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat Aceh,” tutup Fauzan.

Share
Tulisan Terkait

Sekda Aceh dan Forbes DPR/DPD RI Bahas Perubahan UUPA dan Dana Otonomi Khusus

PUNCA.CO – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, dan Forbes DPR/DPD RI...

Wali Nanggroe dan Mendagri Bahas Penguatan Lembaga Kekhususan Aceh

PUNCA.CO – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar,...

Pemerintah Aceh Teken Kerja Sama OP4D dengan DJP dan DJPK

PUNCA.CO – Pemerintah Aceh menandatangani Perjanjian Kerja Sama Optimalisasi Pemungutan Pajak Pusat...

Partai Aceh Gelar Bimtek di Aceh Timur Guna Sukseskan Visi-Misi Mualem-Dek Fadh

PUNCA.CO – Partai Aceh menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi seluruh anggota...