PUNCA.CO – Harga emas murni di Banda Aceh terus melambung. Hari ini, logam mulia tersebut menyentuh Rp6.080.000 per mayam, di luar ongkos pembuatan perhiasan yang berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Pedagang emas di Banda Aceh, Daffa, mengatakan lonjakan ini cukup signifikan jika dibandingkan tiga pekan lalu.
“Dari Rp5.700.000 per mayam, sekarang sudah Rp6.080.000. Naiknya sekitar Rp380 ribu hanya dalam waktu kurang dari sebulan,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Menurut Daffa, kenaikan harga emas dunia dipicu oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang memangkas suku bunga. Kondisi tersebut membuat banyak investor asing beralih ke emas sebagai aset aman.
Baca juga: SAPA Ingatkan Mualem, Sebut Tidak Wajar CSR Perusahaan Daerah Disalurkan ke Luar Aceh
“The Fed direncanakan memangkas suku bunga lagi minggu depan, bahkan kemungkinan hingga awal 2026. Karena itu harga emas diperkirakan akan terus naik,” jelasnya.
Daffa menambahkan, sejak akhir pekan lalu transaksi di tokonya justru didominasi penjualan emas. Sekitar 95 persen masyarakat memilih menjual, sedangkan hanya 5 persen yang membeli.
“Banyak yang jual karena butuh modal usaha, beli tanah, atau rumah. Apalagi harga lagi bagus,” katanya.