Home Politik Persamuhan Abang Samalanga dan perwakilan Uni Eropa
Politik

Persamuhan Abang Samalanga dan perwakilan Uni Eropa

Share
Persamuhan Abang Samalanga dan perwakilan Uni Eropa
Ketua DPR Aceh Zulfadhli dan perwakilan Uni Eropa, saat bertemu di Banda Aceh, Selasa (9/9/2025). | Dok. Popularitas.com
Share

PUNCA.CO – Mengenakan baju batik bercorak dominan emas dengan garis-garis hitam, malam itu, Selasa 9 September 2025, Ketua DPR Aceh hadiri perjamuan makan malam dengan dua tamu penting dari Eropa. Tentu, itu bukan persamuhan (pertemuan untuk membahas seusatu) biasa. Banyak hal yang dibicarakan, poin utama tentang kemajuan 20 tahun perdamain Aceh.

Zulfadhli tak sendiri, pria yang karib disapa Abang Samalanga itu, ditemani Juanda Djamal, aktivis perdamaian Aceh. Ikut hadir Sekwan DPRA Khudri, dan dua politisi Partai Aceh, Tgk Anwar Ramli dan Hendri Muliana.

Dua tamu penting yang dijamu Abang Samalanga, yakni Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, HE Denis Chaibi. Pria itu didampingi Antoine Ripoll, Minister of Counsellor/Parliamentary.

Baca juga: Korupsi Dana Desa, Keuchik di Pidie Divonis 1 Tahun 3 Bulan Penjara

Sebelum bertemu Abang Samalanga, kedua utusan Uni Eropa itu juga telah bertemu beberapa pihak, seperti Wakil Gubernur Aceh. Kehadiran mereka, dibalut dalam rangka peringatan 20 tahun terbentuknya Aceh Monitoring Mission (AMM) di provinsi ujung barat Sumatra tersebut.

Ya, saat Aceh masih dikecamuk perang dan gong perdamaian telah ditabuh, Uni Eropa berperan penting dalam pengawalan damai di daerah ini.

Bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya, Uni Eropa membentuk Aceh Monitoring Mission (AMM) yang bertugas memantau dan mengawasi implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah RI dan GAM yang ditandangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Baca juga: SAPA Ingatkan Mualem, Sebut Tidak Wajar CSR Perusahaan Daerah Disalurkan ke Luar Aceh

Selama bertugas 16 bulan di Aceh, lembaga ini menjalankan peran dan fungsinya dalam pengawasan demobilisasi GAM, decomissioning (penghancuran senjata) GAM, reintegrasi hingga penegakan HAM.

Pieter Coernelis Feith, diberikan tanggungjawab sebagai Kepala AMM yang punya tanggungjawab besar saat itu.

Kepada dua orang dari Uni Eropa itu, Abang Samalanga, menjelaskan tentang ragam kemajuan yang telah dicapai usia 20 tahun damai Aceh. Namun begitu, beberapa hal masih disorot oleh politisi Partai Aceh itu.

Baca juga: Harga Emas Banda Aceh Tembus Rp6,08 Juta per Mayam, Warga Ramai Jual

Zulfadhli mengakui, banyak kemajuan dicapai usai perdamaian, seperti pembangunan, tingkat kemiskinan, perekonomian, penegakan hukum, demokrasi dan juga pelaksanaan syariat islam sebagai kekhususan Aceh.

Persamuhan Abang Samalanga dan perwakilan Uni Eropa
Ketua DPR Aceh Zulfadhli dan perwakilan Uni Eropa, saat bertemu di Banda Aceh, Selasa (9/9/2025). | Dok. Popularitas.com

Kepada Dubes Uni Eropa, Zulfadhli juga menyampaikan langkah politik yang saat ini sedang dilakukan pihaknya, yakni tentang revisi UU Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Katanya, revisi tersebut penting dan mendesak demi kepastian dan keberlanjutan pembangunan serta perdamaian di Aceh.

Baca juga: OJK Cabut Izin BPRS Gayo, LPS Siapkan Pembayaran Klaim Nasabah

Para perwakilan Uni Eropa itu mendengar dan menyimak tiap lontaran ucapan dari Zulfadhli. Tampak ekspresi wajah keduanya begitu antusias. Sesekali, Juanda menimpali percakapan dan kemudian disambung pernyataan dari Tgk Anwar Ramli.

Dialog antara Abang Samalanga dan dua perwakilan Uni Eropa itu, berlangsung akrab dan bersahabat. Sesekali lontaran canda dan tawa mengiringi percakapan mereka.

Terakhir, Zulfadhli meminta agar Uni Eropa tidak serta merta lepas tangan terhadap kemajuan perdamaian Aceh. Sebab, daerah ini tidak bisa berjalan sendiri untuk memastikan implementasi butir-butir MoU yang telah disepakati 20 tahun lalu itu.

Baca juga: Mualem Dukung Petani Cabai dan Nilam untuk Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan Ekonomi

Usai Zulfadhli memaparkan pandangan-pandangannya tentang perdamaian Aceh, Dennis Chaibi menanggapinya dengan mimik serius. Baginya, kehadiran dirinya dan rekannya dari parlemen Uni Eropa, sebagai bentuk keseriusan negara-negara benua biru itu melihat Aceh.

Katanya, Uni Eropa siap memberikan dukungan penuh terhadap DPR Aceh dalam penguatan kapasitas kelembagaan. Pihaknya berharap, lembaga legislatif di daerah ini dapat meningkatkan peran pentingnya untuk kemajuan pembangunan di Aceh. “Uni Eropa bisa memberikan atensi dan membantu peningkatan skill dan kapasitas anggota perlemen di Aceh lewat pelatihan dan juga meningkatkan wawasan,” ujarnya.

Baca juga: Kapolda Aceh Ajak Masyarakat Bekerja Sama Jaga Kondusifitas Kamtibmas

Secara etika politik, sambungnya kemudian, Uni Eropa tidak bisa intervensi atas persoalan dan imoplementasi butir-butir MoU tanpa adanya persetujuan dari Indonesia sebagai satu negara. Namun begitu, pengawasan tetap jadi fokus perhatian masyarakat internasional dan Uni Eropah saat ini atas kondisi dan kemajuan perdamaian Aceh.

Dia mendorong, DPR Aceh dibawah kepemimpinan Abang Samalanga, untuk terus meningkatkan peran-perannya dalam pembangunan di daerah itu. Baginya, lembaga legislatif punya peranan kunci menjaga stabilitas perdamaian dan tentu saja memastikan keberlanjutan pembangunan.

Baca juga: Diganti Ferry, Budi Arie Tetap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Tak terasa, waktu terus bergerak. Perjamuan makan malam yang digelar sejak pukul 19.45 itu pun telah berlangsung beberapa jam tanpa terasa. Waktu bergerak pukul 21.45 WIB, lebih dua jam pertemuan berlangsung. Akhirnya, dua perwakilan Uni Eropa itu izin pamit dan persamuhan pun berakhir.

Penulis: Hendro Saky

Share
Tulisan Terkait

Pendidikan Aceh di Persimpangan

Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 menegaskan...

Tgk. H. Aiyyub Abbas Buka Munas Muda Seudang di Anjong Mon Mata

PUNCA.CO – Musyawarah Nasional (Munas) Muda Seudang resmi dibuka oleh Tgk. H....

Ferry Irwandi dan TNI Sepakati Damai

PUNCA.CO – CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, menyampaikan update terbaru terkait polemik...

MDRK USK Gelar Kuliah Tamu Menakar Kesiapan Indonesia di Era Cyberwarfare, Perspektif Geopolitik

PUNCA.CO – Program Magister Damai dan Resolusi Konflik, Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah...