PUNCA.CO – Satu tahun setelah perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, bonus bagi atlet peraih medali belum juga dicairkan Pemerintah Aceh. Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam, termasuk dirasakan atlet hapkido peraih medali perak, Hurairah.
“Sangat kecewa pastinya, karena dari dulu tidak ada tanggal pasti diberikan bonusnya. Pas ditanya selalu bilang dalam waktu dekat, bahkan sekarang sudah genap satu tahun masih saja begitu, tidak ada kepastian kapan,” kata Hurairah, Selasa (16/9/2025).
Namun beberapa hari lalu, Pemerintah Aceh menyatakan bonus atlet PON segera dicairkan. Anggaran sebesar Rp72 miliar telah diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Perubahan (APBA-P) 2025 dan tinggal menunggu pengesahan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Baca juga: Harga Udang Vaname Anjlok, Petambak Aceh Utara Menjerit
Ia menuturkan, keterlambatan pencairan bonus membuat aktivitas latihan menjadi terhambat. Kendala biaya transportasi membuatnya kerap kesulitan hadir. “Kendala paling utama itu bensin kendaraan. Bagaimana mau pergi latihan kalau minyak motor tidak ada,” ucapnya.
Menurut Hurairah, kondisi ini berpotensi memudarkan semangat atlet untuk berprestasi. Ia menilai, jika pada ajang sebesar PON saja banyak kekurangan, terutama dalam pencairan bonus, maka motivasi atlet bisa semakin menurun.
“Untuk latihan saja sudah hilang gairah. Kalau begini terus, olahraga di Aceh akan makin terpuruk,” ujarnya.
Baca juga: Polresta Banda Aceh Dipadati Warga Pengurus SKCK Keperluan PPPK
Lebih jauh, Hurairah mengungkapkan bahwa bonus yang dijanjikan sebenarnya sudah menjadi harapan untuk menutup kebutuhan mendesak, termasuk membayar utang.
“Yang paling mendesak bagi saya pribadi itu utang, karena kemarin pengharapannya memang di bonus ini. Apalagi utangnya pakai emas, sementara harga emas sekarang sudah naik berkali lipat. Bisa jadi jumlah utang lebih besar daripada bonus yang diterima, ditambah lagi pajak ditanggung atlet sendiri,” jelasnya.