PUNCA.CO – Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Aceh, Kombes Pol Shobarmen, mengungkapkan bahwa wilayah Aceh hingga kini masih menjadi jalur utama masuknya narkotika jenis sabu ke Indonesia. Karena posisi geografis Aceh yang berdekatan langsung dengan Malaysia dan Thailand. Hal itu disampaikan dalam rangkaian kegiatan pemusnahan barang bukti di Mapolda Aceh, Senin (6/10/2025).
“Sabu selalu untuk Aceh ini memang pintu gerbang, jadi pintu gerbang masuknya sabu dari Malaysia dan dari Thailand, mengingat secara geografis Aceh ini memang sangat berdekatan sekali dengan negara Thailand dan Malaysia,” ujar Kombes Pol Shobarmen.
Baca juga: Komisi IX DPR-RI Tinjau RSUD Zainal Abidin, Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan
“Kita tahu bahwa umumnya hampir seluruh yang kita tangkap dari beberapa tahun ke belakang, rata-rata bahwasanya sabu itu bersumber dari Malaysia dan Thailand,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa upaya pemberantasan narkotika tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat penegak hukum saja. Menurutnya, diperlukan sinergi dan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat untuk menekan peredaran barang terlarang tersebut.

“Harus ada kepedulian dari semua pihak, tidak hanya aparat penegak hukum saja. Jadi terkait dengan masalah narkotika ini jangan semua dibebankan oleh aparat penegak hukum,” jelasnya.
Baca juga: Polda Aceh Berhasil Ungkap 80,5 Kg Sabu dan 1,3 Ton Ganja Selama Tiga Bulan Terakhir
“Semua unsur-unsur elemen kepentingan lain harus berperan aktif, mungkin dari ulamanya, dari kalangan pendidiknya, dari pemerintahan daerahnya, termasuk dari aparat penegak hukumnya. Kami akan menangkap, kemudian juga harus ada upaya lain untuk mencegahnya,” lanjutnya.
Kombes Pol Shobarmen berharap, dengan adanya kerja sama lintas sektor dan peningkatan kesadaran masyarakat, Aceh dapat terbebas dari ancaman peredaran narkoba yang selama ini menjadi persoalan serius di Tanah Rencong.