PUNCA.CO – Kepanikan melanda banyak keluarga di Aceh setelah banjir dan longsor besar yang terjadi sejak empat hari lalu dan melumpuhkan jaringan telekomunikasi serta aliran listrik di sejumlah daerah.
Hingga Sabtu (29/11/2025), warga masih kesulitan menghubungi kerabat yang berada di titik-titik terdampak, terutama di wilayah yang hingga kini masih terisolasi.
Gangguan jaringan terjadi di beberapa kabupaten paling parah, seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, dan Lhokseumawe.
Baca disini: Akibat Banjir, Telur dan Minyak Curah Kosong dari Pasar Lambaro
Putusnya aliran listrik membuat banyak tower BTS tidak berfungsi, sementara akses jalan yang rusak memperlambat proses perbaikan di lapangan.
“Sampai sekarang belum bisa terhubung. Sudah kami coba berkali-kali, tapi tidak ada sinyal. Kami sangat khawatir karena keluarga kami tinggal di daerah yang banjirnya paling parah,” ujar Dedi, warga Banda Aceh yang keluarganya berada di Aceh Utara.
Keluhan serupa datang dari warga lainnya yang mengaku kehilangan kontak sejak dua hingga tiga hari terakhir. Ketiadaan akses komunikasi membuat mereka bergantung pada informasi dari posko resmi dan relawan yang turun ke lokasi bencana.
Baca juga: Mendagri Dijadwalkan Tiba di Aceh Hari Ini Guna Meninjau Kondisi Banjir dan Lonsor di Aceh
“Dari hari pertama bencana saya terus hubungi, tapi belum terhubung. Sekarang saya tidak tau kondisi keluarga saya,” terangnya.
Sementara itu, tim SAR, TNI-Polri, BPBD, serta relawan terus melakukan penyisiran ke desa-desa yang masih terisolasi. Beberapa lokasi bahkan tak dapat dilalui karena terputusnya jalan penghubung.










