PUNCA.CO – Harga bahan dapur di Aceh Besar mulai stabil setelah sempat melonjak akibat terganggunya distribusi pasca banjir. Kondisi tersebut dipastikan langsung oleh Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram), saat meninjau Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya.
Bupati menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan situasi darurat untuk menaikkan harga seenaknya. “Kami turun untuk memastikan harga tetap rasional dan tidak membebani masyarakat. Situasi pasca banjir ini harus disikapi dengan bijak oleh para pedagang,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Baca juga: Enam Korban Ditemukan Tewas, SAR Kebut Evakuasi di Tengah Putusnya Akses Banjir Aceh
Ia menambahkan, pemerintah daerah melakukan pemantauan harian terhadap pergerakan harga dan stok, serta siap bertindak jika menemukan indikasi penimbunan maupun spekulasi harga. “Pasokan logistik terus kita kawal. Sinergi pemerintah, distributor, dan pedagang menjadi kunci menjaga stabilitas pasar,” kata Syech Muharram.
Menurutnya, kenaikan harga beberapa komoditas dalam beberapa hari terakhir terjadi karena akses darat sempat terputus saat banjir. Ia pun mendorong Pemerintah Aceh untuk kembali mengoptimalkan jalur laut sebagai penyangga distribusi. “Dulu armada seperti Pelni menjadi penghubung logistik. Sekarang tidak lagi berjalan maksimal, dan ini perlu kita evaluasi bersama,” ujarnya.
Baca Juga: Irfansyah Tinjau Lokasi Banjir Aceh Tamiang Bersama Ketua Umum DPP Muda Seudang
Pedagang di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Taufik mengatakan harga yang sempat meroket kini berangsur normal. Cabai merah yang beberapa hari lalu mencapai Rp300 ribu–Rp350 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp50 ribu–Rp65 ribu tergantung kualitas. Sementara cabai rawit berada di kisaran Rp25 ribu–Rp30 ribu per kilogram.
Meski demikian, komoditas telur masih belum stabil. Harga di tingkat pedagang berkisar Rp85 ribu hingga Rp110 ribu per papan, dan stok juga terbatas. “Distribusinya belum pulih sepenuhnya, jadi barangnya tidak banyak. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan bisa normal,” kata Taufik.
Pemerintah Aceh Besar berharap pemulihan akses transportasi dapat mempercepat stabilisasi harga sehingga aktivitas ekonomi masyarakat kembali berjalan normal.









