PUNCA.CO – Proses Rekapitulasi tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung 7 hingga 8 Desember 2024 di Gedung DPR Aceh berjalan sukses dan lancar. Berbagai apresiasi pun mengalir, salah satunya dari Juanda Djamal, Ketua Divisi Kawal Suara Paslon 02. Menurutnya, kemenangan pasangan Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) merupakan bukti nyata bahwa demokratisasi di Aceh telah berjalan secara kondusif dan sehat, meskipun wilayah ini memiliki sejarah panjang konflik.
“Alhamdulillah, proses demokrasi di Aceh berjalan lancar dan kondusif. Pleno mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, hingga Provinsi berlangsung sukses. Meski ada perdebatan, semuanya tetap dalam koridor hukum dan demokrasi,” ujar Juanda pada Rabu (8/12).
Juanda menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan komitmen seluruh elemen masyarakat Aceh. Ia juga memberikan apresiasi kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), pihak keamanan, dan penyelenggara pemilu yang telah bekerja keras memastikan seluruh tahapan berjalan tanpa hambatan berarti.
“Keberhasilan ini adalah kekuatan bersama yang harus kita jaga. Semua pihak patut diapresiasi atas kontribusi dan kerja keras mereka,” tambahnya.
Menanggapi adanya ketidakpuasan dari pasangan calon lain, Juanda menilai hal tersebut sebagai bagian wajar dalam dinamika demokrasi.
“Jika ada pihak, termasuk Paslon 01, yang merasa tidak puas, kita hormati dan hargai. Itu adalah hak demokrasi yang harus kita junjung bersama,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pasangan nomor urut 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah, unggul dalam perolehan suara dengan total 1.492.846 suara. Mereka berhasil mengalahkan pasangan nomor urut 01, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, yang memperoleh 1.309.375 suara. Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Agusni AH, memastikan bahwa seluruh tahapan rekapitulasi dari 23 kabupaten/kota telah selesai dan hasilnya dinyatakan sah.
Juanda berharap keberhasilan ini dapat menjadi contoh positif bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun proses demokrasi yang sehat dan damai. Ia optimistis, stabilitas politik yang semakin kuat di Aceh akan membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih sejahtera.
“Kemenangan Mualem-Dek Fadh ini bukan hanya kemenangan pasangan calon, tetapi juga kemenangan demokrasi di Aceh. Ini adalah simbol kemajuan yang harus kita jaga bersama,” tutupnya.