PUNCA.CO – Harga emas murni di Banda Aceh terus menanjak dan hampir menyentuh angka Rp5 juta per mayam (3,3 gram). Awal Februari ini, harga emas murni tercatat mencapai Rp4.980.000 per mayam bila sudah termasuk ongkos pembuatan sekitar Rp180.000.
“Ongkos pembuatan itu bervariasi mulai Rp100-180 ribu tergantung tingkat kerumitan,” kata Pedagang emas di Banda Aceh, Daffa, Jumat (7/2/2025).
Jika tanpa ongkos harga emas berada di kisaran Rp4,8 juta per mayam. Ia menyebut, bahwa kenaikan sebesar Rp20 ribu per mayam dibanding dua hari lalu membuat harga emas hanya selangkah lagi menembus angka Rp5 juta.
“Tapi tak menutup kemungkinan harga akan lebih dari Rp5 juta jika modelnya rumit,” sebutnya.
Ia menjelaskan, lonjakan harga emas ini dipicu oleh beberapa faktor global, termasuk kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang menaikkan pajak di negara itu. Bahkan saat ini banyak investor yang menjadikan emas sebagai instrumen investasi aman.
“Investor makin banyak yang memborong emas karena dianggap sebagai aset yang stabil dan aman dari risiko ekonomi,” ujarnya.
Tak hanya emas murni, harga emas 16 karat dan 17 karat juga naik. Emas 16 karat kini dijual Rp1.400.000 per gram, sementara 17 karat mencapai Rp1.500.000 per gram. Jika dijual kembali, akan ada pemotongan harga sebesar lima persen.
Sementara itu, harga emas batangan Antam juga mencatat rekor tertinggi, yakni Rp1.710.000 per gram dari sebelumnya Rp1.650.000 per gram.
Meski harga emas terus melambung, daya beli masyarakat tetap stabil. Daffa mencatat, proporsi antara masyarakat yang membeli dan menjual emas saat ini seimbang, yakni 50 persen membeli untuk investasi dan 50 persen menjual untuk kebutuhan lain.