PUNCA.CO – Sambut kepulangan jemaah haji Aceh, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh mengimbau masyarakat khususnya keluarga yang menjemput agar memakai masker.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit menular yang berpotensi dibawa dari Tanah Suci.
Kepala BKK Kelas I Banda Aceh, dr Ziad Batubara, mengatakan pihaknya tetap siaga terhadap kemungkinan munculnya penyakit menular seperti Covid-19, MERS-CoV, maupun influenza A (termasuk H1N1 dan H5N1), yang bisa saja dibawa oleh jemaah saat kembali ke tanah air.
“Keluarga yang menjemput jemaah diharapkan memakai masker untuk lakukan pencegahan lebih awal,” kata Ziad, Sabtu (28/6/2025).
Baca juga: Rute Pulang Jemaah Haji Aceh Dialihkan Akibat Konflik Iran-Israel, Jadwal Tetap Aman
Menurutnya, penyebaran penyakit menular lewat udara masih menjadi risiko nyata, apalagi Arab Saudi adalah negara tujuan jutaan orang dari berbagai penjuru dunia.
“Bisa saja virus terbawa oleh jemaah. Oleh karena itu, jemaah yang tiba di tanah air juga diminta untuk menjalani pemantauan selama 14 hari,” ujarnya.
Ziad menjelaskan, bagi jemaah yang menunjukkan gejala demam atau kondisi menurun saat tiba di bandara, akan langsung mendapat pemeriksaan kesehatan.
Bila diperlukan, jemaah akan menjalani swab test, dan jika kondisi berat, akan dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh sebagai rumah sakit rujukan.
“Setiap jemaah dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius akan diswab. Jika hasilnya menunjukkan gejala berat, kami akan segera lakukan rujukan,” jelasnya.
Jemaah juga diminta untuk aplikasi “Satu Sehat” yang digunakan untuk pemantauan kondisi kesehatan pasca pulang dari ibadah haji.
“Kita berupaya memutus rantai penyebaran sedini mungkin, apalagi banyak penyakit menular tidak menunjukkan gejala di awal,” pungkasnya.