PUNCA.CO – Keputusan kontroversial Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan ke fasilitas nuklir Iran kini membuat posisi Amerika Serikat semakin rumit. Serangan tersebut dinilai akan menimbulkan konsekuensi diplomatik.
Amerika Serikat kini menghadapi penurunan legitimasi di kancah internasional. Menyerang negara lain tanpa mandat PBB dan tanpa deklarasi perang dinilai sebagai pelanggaran terhadap prinsip hukum internasional.
Banyak sekutu melihat Amerika bertindak sepihak dan cenderung memicu konflik, bukan menyelesaikannya. Akibatnya, posisi Amerika Serikat sebagai simbol dan pemimpin perdamaian dunia kini semakin diragukan dan melemah.
Baca juga: Ketegangan Meningkat: Konflik Israel-Iran Memanas Menjadi Ancaman Perang Nuklir
Serangan tersebut memicu reaksi keras dari Teheran. Televisi pemerintah Iran bahkan menyatakan bahwa seluruh warga sipil dan personel militer AS di kawasan kini dianggap sebagai target sah.
Ancaman ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran akan meluncurkan serangan balasan ke sejumlah pangkalan militer Amerika di Timur Tengah, termasuk di Irak, Suriah, Bahrain, dan Qatar.
Jika itu terjadi, dampaknya akan sangat serius, tak hanya menimbulkan korban jiwa, baik dari militer maupun warga sipil. Tetapi juga berpotensi merusak infrastruktur militer strategis Amerika Serikat seperti hanggar, gudang senjata, dan sistem radar.