PUNCA.CO – Dunia olahraga Nagan Raya dinilai jalan di tempat. Prestasi tak kunjung membaik, pembinaan minim, dan tak ada gebrakan berarti. Di tengah kelesuan tersebut, muncul desakan agar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Nagan Raya dicopot dari jabatannya.
Desakan tersebut datang dari Dedi Darwis, Presiden Klub Adam Depok FC, yang meminta Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, agar segera melakukan penyegaran di tubuh dinas tersebut.
“Kita berharap ada penyegaran di kepemimpinan Bupati sekarang. Biar olahraga Nagan Raya tidak stagnan dan kembali berdaya saing,” kata Dedi, Selasa (22/7/2025).

Menurut Dedi, selama hampir satu periode kepemimpinan Fariky di Disbudparpora, dunia olahraga Nagan Raya tidak menunjukkan kemajuan berarti. Ia menilai kondisi tersebut menyebabkan Nagan Raya selalu tertinggal dalam berbagai event olahraga tingkat provinsi.
Baca juga: Gubernur Aceh Terima Penghargaan Pimred Award 2025 di Banten
Dedi mencontohkan, dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Aceh, kontingen Nagan Raya selalu berada di rangking ke-17, baik pada POPDA 2022 di Aceh Barat maupun POPDA 2024 di Aceh Timur.

“Ini bukti nyata bahwa kita tidak kompetitif,” ujar Dedi.
Dedi juga menyoroti lemahnya kinerja Disbudparpora dalam empat bidang yang menjadi tanggung jawabnya, seperti budaya, pariwisata, pemuda, dan olahraga. Ia ikut mempertanyakan apa saja capaian konkret dari empat bidang naungan dinas tersebut selama ini.
“Meski menauingi 4 bidang, tidak ada satu bidang pun yang menunjukkan dampak nyata di bawah kepemimpinan Disbudparpora sekarang,” ujarnya.
Dedi bahkan menyebut bahwa bidang kebudayaan menjadi satu-satunya sektor yang masih hidup karena memang telah lama berakar di tengah masyarakat Nagan, bukan karena dorongan dari kebijakan dan kinerja dinas.
Melihat kondisi itu, Dedi yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat pecinta olahraga mengaku berinisiatif sendiri membangkitkan kembali gairah olahraga di Nagan Raya. Melalui Klub pribadinya Adam Depok FC, ia mencoba mengorbitkan talenta muda Nagan Raya untuk berlaga di berbagai kompetisi sepak bola di Aceh.
Selain sepak bola, Dedi juga memiliki klub balap motor yang telah sering kali berpartisipasi dalam event otomotif tingkat provinsi. Ia bahkan menegaskan bahwa permintaan agar adanya penyegaran di tubuh Disbudparpora murni demi kemajuan daerah, bukan karena kepentingan pribadi.
“Saya tidak punya kepentingan apa-apa, hanya ingin melihat putra-putri Nagan bersinar kembali membawa nama daerah,” katanya.
Menurut Dedi, momen menjelang pelaksanaan PORA 2026 di Aceh Jaya harus dimanfaatkan oleh Bupati untuk melakukan penyegaran di tubuh Disbudparpora, bukan hanya kepala dinas, termasuk pada posisi bidang olahraga.
“Walaupun tim sepak bola kita gagal peroleh tiket ke PORA, masih banyak cabang olahraga lain yang bisa diperjuangkan,” tegasnya.
Dedi menaruh harapan besar agar Bupati Teuku Raja Keumangan berani mengambil langkah tegas demi memulihkan prestasi olahraga di Nagan Raya dan menciptakan iklim pembinaan yang lebih kompetitif.