PUNCA.CO – Memasuki dua dekade perdamaian Aceh, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrap disapa Mualem menyampaikan pandangannya terhadap pelaksanaan butir-butir kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Aceh. Hal itu ia sampaikan dalam peringatan 20 Tahun Perdamaian Aceh, yang digelar di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Jumat (15/8/2025).
“Hari ini genap 20 Tahun Perdamaian Aceh, ini adalah salah satu waktu yang panjang, yang membosankan, juga yang mengecewakan,” ujar Mualem.
Mualem juga menegaskan posisinya sebagai mantan Panglima Komando Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat sebagai Gubernur Aceh. Ia meminta pusat untuk dapat mengerti atas keikhlasan perdamaian Aceh yang dirajut begitu lama.

“Pada hari ini saya sebagai status, panglima komando gerakan aceh merdeka, dan pada hari ini saya adalah Gubernur Aceh. Bapak ibu sekalian yang dapat kita ketahui adalah, perdamaian Aceh satu satunya yang lama dibandingkan dengan pergerakan yang ada di ASEAN, tapi pada saat ini Aceh adalah begitu ikhlas dalam perdamaian, tapi kita harapkan pusat harus juga mengerti,” ungkapnya.
Baca juga:Gubernur dan Wagub Ikuti Zikir Peringatan 20 Tahun Damai Aceh di Masjid Raya Baiturrahman
Menurut Mualem, capaian implementasi perjanjian damai antara pusat dan Aceh hingga saat ini masih jauh dari harapan.
“Tapi pada saat ini, intinya hanya baru 35 persen yang dapat rampung atas perjanjian pusat dengan Aceh,” tegasnya.
Acara yang digelar di Banda Aceh dihadiri oleh berbagai unsur, baik dari unsur pemerintah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, hingga perwakilan internasional yang selama ini terlibat dalam perdamaian Aceh.