PUNCA.CO – Direktur Emirates Development Research (EDR), Dr. Usman Lamreung, menilai kondisi Kota Jantho sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Besar semakin tidak berfungsi optimal sebagai pusat pemerintahan. Menurutnya, pola kebijakan pemerintah daerah yang lebih sering menggelar rapat di Gedung Dekranas Gani Lambaro ketimbang di Jantho menunjukkan lemahnya komitmen untuk menghidupkan kota tersebut.
“Selama ini Jantho hanya menjadi simbol ibu kota kabupaten. Faktanya, pusat pemerintahan lebih aktif berlangsung di kawasan dekat Banda Aceh. Jantho tidak pernah benar-benar difungsikan sebagaimana mestinya,” ujar Dr. Usman, Selasa (2/9/2025).
Ia menyoroti bahwa kondisi tersebut telah berlangsung lintas periode, dari bupati ke bupati, tanpa ada perubahan signifikan. Bahkan, fasilitas resmi seperti rumah dinas bupati (Meuligoe) pun sering tidak ditempati, sementara perkantoran dan ruang pelayanan publik di Jantho tampak hidup hanya sampai siang hari.
Baca juga: BMKG Catat 121 Gempa Guncang Aceh Sepanjang Agustus, Mayoritas Dangkal
Dr. Usman menambahkan, persoalan semakin kompleks karena mayoritas ASN memilih tinggal di luar Jantho. “Jarak tempuh yang jauh, biaya transportasi tinggi, dan minimnya akses membuat masyarakat enggan mengurus administrasi di Jantho. Akibatnya, pelayanan publik dan aktivitas pemerintahan di sana semakin sepi,” jelasnya.
Menurutnya, dampak lain yang terlihat jelas adalah terbengkalainya berbagai fasilitas publik. Rumah sakit daerah hanya berfungsi layaknya puskesmas, fasilitas olahraga dan asrama atlet jarang digunakan, sementara sejumlah infrastruktur terkesan mati suri kecuali saat ada acara tertentu. “Lebih dari empat dekade, Jantho gagal berkembang sebagai pusat pemerintahan yang hidup dan produktif,” tegasnya.
Melihat realitas tersebut, Dr. Usman menilai wacana pemindahan ibu kota kabupaten yang pernah dilontarkan Bupati Adun Mukhlis layak dipertimbangkan kembali. “Aceh Besar membutuhkan pusat pemerintahan yang lebih strategis, mudah diakses, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Tanpa langkah berani itu, Jantho akan terus terpinggirkan meskipun dibangun beragam proyek infrastruktur,” pungkasnya.