PUNCA.CO – Setelah melambung tinggi capai Rp90 ribu per papan, kini telur ras malah kosong di pasaran. Seperti di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, telur ras tak lagi ditemui akibat terhentinya pasokan bencana banjir yang melanda jalur penghubung Aceh-Sumut selama tiga hari terakhir.
Salah satu pedagang grosir di Pasar Lambaro, Saiful mengatakan bahwa sejak banjir mulai melanda, jalur distribusi barang terputus. Ini mengakibatkan pasokan telur ras yang biasanya tersedia setiap hari, tidak lagi masuk ke pasar.
Baca juga: Mendagri Dijadwalkan Tiba di Aceh Hari Ini Guna Meninjau Kondisi Banjir dan Lonsor di Aceh
“Sejak tiga hari lalu, tidak ada lagi pasokan telur. Pasokan barang dari luar daerah memang sudah terhenti karena banjir. Kami hanya bisa jual barang yang tersisa,” ujar Saiful, Sabtu (29/11/2025).
Selain telur, bahan pokok lainnya seperti sayuran dan minyak curah juga sudah habis. “Sayur sudah tidak ada, minyak curah juga sudah kosong. Gula masih ada stok, tapi barang lainnya benar-benar habis,” tambahnya.
Saiful mengungkapkan bahwa harga telur terakhir kali dijual Rp55 ribu per papan sebelum bencana terjadi, sementara minyak curah dihargai Rp20 ribu per liter. Namun, dengan pasokan yang terganggu, pedagang kini harus menunggu kiriman barang yang belum pasti kapan akan tiba.
Baca juga: Guna Hadapi Dampak Siklon Senyar, Pemerintah Aktifkan Operasi Modifikasi Cuaca
“Untuk Senin depan pun saya rasa pasokan belum akan lengkap, karena sampai saat ini barang dari luar daerah belum ada yang masuk,” ungkap Saiful.
Sementara itu, meskipun situasi di Pasar Lambaro semakin sulit, para pedagang berharap distribusi dapat segera normal kembali setelah kondisi banjir surut, sehingga mereka bisa kembali menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.










