Home Ekonomi Jalur Pasok Terputus, Harga Bahan Dapur di Aceh Melonjak Tajam
Ekonomi

Jalur Pasok Terputus, Harga Bahan Dapur di Aceh Melonjak Tajam

Akses Belum Pulih, Pasar Aceh Terancam Kekosongan Barang Pokok

Share
Jalur Pasok Terputus, Harga Bahan Dapur di Aceh Melonjak Tajam
Pedagang bahan dapur di pasar Induk Lambaro | Foto: PUNCA.CO
Share

PUNCA.CO – Gangguan distribusi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah pemasok komoditas, termasuk Medan dan Takengon, mulai terasa di Aceh. Pasokan bahan dapur ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, anjlok drastis sehingga memicu lonjakan harga yang tidak biasa dalam tiga hari terakhir.

Pedagang cabai di Pasar Induk Lambaro, Virza, mengatakan harga cabai merah kini menembus Rp250 ribu per kilogram. Angka tersebut disebutnya sebagai yang tertinggi sepanjang ia berdagang.

“Harga cabai sekarang naik drastis. Cabai merah sudah Rp250 ribu per kilo, cabai kecil Rp200 ribu,” kata Virza, Jumat (28/11/2025).

Baca juga: Bantuan Bencana Dipercepat, Empat Pesawat Pemerintah Berangkat Pagi Jum’at

Ia menjelaskan, kenaikan ini bukan sekadar fluktuasi musiman, melainkan dampak langsung dari terputusnya jalur distribusi. Truk pengangkut dari luar daerah tak bisa masuk setelah akses utama terkena banjir dan longsor.

“Karena bencana banjir dan longsor, barang dari Medan dan Takengon tidak bisa masuk. Stok kami sekarang sangat menipis,” ungkapnya.

Tidak hanya cabai, komoditas lain juga ikut meroket. Tomat kini dibanderol Rp30 ribu per kilogram, kentang Rp20 ribu, sementara bawang merah mencapai Rp60 ribu per kilogram. Kondisi ini membuat pedagang semakin waspada karena pasar rawan mengalami kekosongan barang jika cuaca ekstrem berlanjut.

Baca juga: 119 Ribu Lebih Warga Terdampak Banjir di Aceh

Virza memperkirakan harga akan terus bergerak naik-turun selama jalur pengiriman belum pulih sepenuhnya. Ia khawatir daya beli masyarakat akan terganggu, terutama bagi pedagang kecil yang sangat bergantung pada stabilitas harga bahan pokok.

Hingga saat ini, akses dari arah Sumatra Utara dan dataran tinggi Gayo masih dilaporkan belum normal. Pemerintah daerah bersama instansi terkait tengah berupaya mempercepat pembukaan jalur serta memastikan suplai kebutuhan dapur tetap mengalir ke pasar-pasar di Aceh.

Share
Tulisan Terkait

Kak Na Antar ke Perkampungan yang Berubah Menjadi Sungai, Lhok Gunci

PUNCA.CO – Langit perlah menua, perlahan gelap merambat saat Ketua TP PKK...

Kagama Aceh Salurkan Bantuan Tahap III di Bener Meriah, Aceh Utara, dan Lhokseumawe

PUNCA.CO – Kagama Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap ketiga bagi korban...

Terhalang Banjir dan Longsor, Pria Asal Takengon Tempuh 136 Km Jalan Kaki Demi Akad Nikah

PUNCA.CO – Kisah perjuangan seorang pria asal Takengon, Aceh Tengah, Ahmad Handoko,...

Wali Nanggroe: Saya Tidak Akan Tinggal Diam, Bantuan Harus Masuk, Alam Harus Dipulihkan

PUNCA.CO –  Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar,...