PUNCA.CO – Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama tiga hari terakhir menyebabkan banjir luapan dan banjir genangan di sejumlah kecamatan di Aceh Besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar melaporkan sedikitnya puluhan desa terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter, sementara ratusan warga terpaksa mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, mengatakan banjir diperparah oleh tingginya debit air Sungai Krueng Aceh yang mulai meluap ke permukiman warga. “Intensitas hujan yang sangat tinggi membuat air tidak tertampung. Sejumlah titik kini tergenang dan sebagian warga sudah kita evakuasi,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Salah satu lokasi terparah terjadi di Kompleks Vila Buana, Peukan Bada, dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Sebanyak 96 keluarga terpaksa mengungsi ke Pesantren Ma’had serta ke rumah kerabat di luar komplek.
Baca juga: Edarkan Sabu di Rumah Sakit, Seorang Wanita Diamankan Polisi
Sementara itu, di Indrapuri, 63 KK terdampak banjir dengan total sekitar 260 jiwa mengungsi ke MIN 1 Indrapuri. Sebanyak 60 anak yatim dari Yayasan Tider Hut ikut dievakuasi ke lokasi yang sama.
“Di pos pengungsian MIN 1 Indrapuri, warga telah membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi,” katanya.
Di Blang Bintang, banjir merendam Gampong Cot Leuot dan Teupin Batee, dengan total lebih dari 130 jiwa terdampak. Sebagian warga di Teupin Batee memilih mengungsi ke rumah keluarga.
Banjir juga menggenangi sejumlah perumahan seperti Komplek Griya Mah Raja Indah II dengan ketinggian air 40–50 cm, Komplek Ajun BTN, Kompleks Alwika Asri di Darul Kamal, hingga kawasan Krueng Barona Jaya yang mencakup desa-desa seperti Meunasah Intan, Lam Gampang, Meunasah Baro, dan Rumput.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Dampak Bibit Siklon Tropis 95B di Aceh dan Sumatera
Di Kecamatan Kuta Baro, beberapa desa seperti Cot Lamme, Lampoh Keude, dan Lam Glumpang juga ikut terdampak dengan ketinggian air hingga 60 cm, sementara sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat.
Ridwan Jamil memastikan BPBD Aceh Besar telah mengerahkan seluruh personel untuk membantu warga. “Tim BPBD dan Damkar telah mengevakuasi warga dari titik-titik kritis, termasuk dari Cot Leuot dan Leupung Cut,” jelasnya.
BPBD juga telah membuka Posko Siaga Darurat Hidrometeorologi untuk merespons banjir, longsor, dan angin kencang. Petugas melakukan patroli di lokasi-lokasi rawan dan membantu warga mengevakuasi ternak seperti sapi dan kambing yang berada di dekat tanggul Sungai Krueng Aceh.
Baca juga: Aceh Berduka, Presiden Diminta Segera Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional di Sumatera
Hingga pukul 01.00 WIB, debit air Sungai Krueng Aceh dilaporkan mulai surut seiring meredanya hujan. Namun, kondisi cuaca masih mendung dan berpotensi hujan kembali.
BPBD menyebut salah satu hambatan besar dalam penanganan banjir adalah padamnya listrik dan terganggunya jaringan komunikasi. “Pemadaman ini menyulitkan proses koordinasi antarpetugas dan memperlambat penyaluran informasi,” kata Ridwan.










