PUNCA.CO – Jagat media sosial digemparkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan brutal terhadap seorang pemuda yang belakangan diketahui merupakan mahasiswa asal Aceh, bernama Arjuna Tamaraya (21).
Koordinator Muda Seudang Simeulue, Rahmi Juan Habsi, mengecam keras tindakan tidak bermoral tersebut dan meminta aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
“Kami mendesak pihak kepolisian agar menegakkan hukum seadil-adilnya. Pelaku penganiayaan terhadap Arjuna harus dihukum seberat-beratnya tanpa ada toleransi,” ujar Rahmi, Rabu (5/11/2025).
Baca juga: Duta Besar Kanada Temui Wali Nanggroe
“Ini bukan hanya tentang satu nyawa, tetapi tentang keadilan bagi seluruh anak muda Aceh yang merantau mencari ilmu,” tambahnya.
Video berdurasi sekitar satu menit yang kini viral di berbagai platform media sosial itu memperlihatkan korban dipukuli secara sadis oleh sejumlah orang di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara.
Dalam rekaman, tampak Arjuna dalam kondisi tak berdaya tergeletak di lantai. Namun beberapa pria terus menendang dan memukul tubuhnya tanpa ampun.
Peristiwa tragis tersebut dilaporkan terjadi pada Jumat dini hari, 31 Oktober 2025. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia keesokan harinya.
Baca juga: Ledakan Gudang Gas Oksigen di Aceh Barat Tewaskan Dua Orang
Hingga kini, pihak Kepolisian Sibolga telah turun tangan melakukan penyelidikan. Beberapa orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan itu dikabarkan telah diamankan untuk dimintai keterangan.
Kasus ini mendapat sorotan luas dari publik, terutama Muda Seudang Simeulue, yang menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
Rahmi mengajak seluruh elemen pemuda Aceh untuk tetap bersatu mengawal proses hukum agar berjalan transparan dan tidak ada upaya melindungi para pelaku.







