PUNCA.CO – Fenomena panic buying bahan bakar minyak (BBM) melanda hampir seluruh SPBU di Banda Aceh dan Aceh Besar sejak tiga hari terakhir pascabanjir besar yang memutus jalur distribusi. Ribuan kendaraan memadati SPBU sejak pagi hingga siang, menciptakan antrean panjang lebih dari satu kilometer dan menyebabkan kemacetan di berbagai titik, Selasa (2/11/2025).
Di SPBU Aneuk Galong, Suka Makmur, antrean motor dan mobil tumpah ke badan jalan hingga menutup akses lalu lintas. Kondisi serupa terlihat di sejumlah SPBU lainnya, yang stok BBM-nya kosong akibat distribusi dari luar daerah terhenti karena banjir dan longsor.
Baca juga: Jubir KPA Pusat : Jangan ada yang bermain pada Penyaluran BBM
“Saya sudah mengantre tiga jam untuk isi Pertalite. Semua SPBU yang saya datangi sejak pagi kosong,” kata Cut Naufal, warga Cot Iri, Aceh Besar. Ia mengaku telah mendatangi tiga SPBU berbeda, mulai dari Lambhuk hingga Krueng Barona Jaya, namun tak satu pun memiliki pasokan.
Di tengah kepanikan, sebagian warga terlihat membawa jerigen untuk mengisi cadangan BBM. “Saya beli untuk kebutuhan genset di rumah,” ujar Muslim, salah seorang warga yang ikut mengantre.
Baca juga: Atas Permintaan Mualem, BPH Migas Resmi Bebaskan Barcode BBM di Aceh
Sementara itu, di SPBU Jeulingke, antrean kendaraan mengular hingga melewati kawasan Kantor Gubernur Aceh. Banyak pengendara mengaku terpaksa mendorong motornya karena kehabisan BBM sebelum tiba di SPBU.
“Saya habis total. Tadi saya dorong motor hampir sejam,” keluh Khairudin, warga Kajhu.
Kondisi ini telah terjadi sejka tiga hari lalu, masyarakat buru-buru membeli BBM karena khawatir persediaan BBM langka.










