PUNCA.CO – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kinerja para pembantu presiden, termasuk Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah, yang menjadi sorotan akibat pernyataannya kepada seorang penjual es teh yang viral di media sosial.
“Kami melihat ada aspirasi masyarakat agar pemerintah melakukan introspeksi dan evaluasi, tidak hanya terhadap Gus Miftah, tetapi juga terhadap seluruh pembantu presiden,” ujar Dasco di Senayan, Jakarta Tengah (5/12).
Terkait kemungkinan sanksi, sebagaimana dikutip dari Antara, Dasco menjelaskan hal itu berada di tangan pemerintah karena jabatan Utusan Khusus Presiden setara dengan menteri. Ia juga menyoroti bahwa Gus Miftah telah meminta maaf secara terbuka kepada Sunhaji, penjual es teh asal Magelang, Jawa Tengah.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, turut menanggapi kasus ini dengan mengimbau masyarakat untuk menjaga persaudaraan dan saling menghormati.
“Mari bangun Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan,” kata Puan kepada awak media.
Ia juga memastikan bahwa Istana telah memberikan teguran kepada Gus Miftah terkait pernyataan yang tidak sesuai dengan arahan Presiden.
Presiden Prabowo Subianto, melalui Sekretaris Kabinet, telah meminta Gus Miftah segera meminta maaf kepada Sunhaji. Teguran ini disampaikan setelah pernyataan Gus Miftah di sebuah pengajian dinilai merendahkan profesi penjual es teh, sehingga memicu reaksi keras masyarakat. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam berkomunikasi, terutama bagi pejabat yang mewakili pemerintah.