PUNCA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi angin kencang di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan sekitarnya masih akan berlangsung hingga Agustus 2025.
Hal ini menyusul cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dan menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Fitriana Nur, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh sejumlah gangguan atmosfer aktif, seperti monsoon Australia, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Kelvin.
Fenomena tersebut bersinergi meningkatkan potensi hujan lebat yang disertai angin kencang di wilayah utara Aceh.
“Kecepatan angin maksimum yang kami catat mencapai 35 knot atau sekitar 60 kilometer per jam. Ini merupakan kecepatan angin sesaat, namun cukup berbahaya bagi aktivitas laut maupun warga di darat,” ujar Fitriana, Jumat (25/7/2025).
Baca juga: Terpidana Kasus Korupsi Lahan Nurul Arafah Dieksekusi ke Lapas Lambaro setelah Putusan Kasasi MA
BMKG menyebutkan bahwa kondisi atmosfer seperti ini bersifat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk terus memantau informasi cuaca dan memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan secara berkala.
“Warga, terutama yang tinggal di pesisir, diminta untuk tidak lengah. Pastikan benda-benda ringan di halaman atau atap rumah diamankan agar tidak beterbangan saat angin kencang datang,” lanjutnya.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan nelayan dan operator transportasi laut agar berhati-hati dalam merencanakan pelayaran.
“Dengan kondisi gelombang laut yang tinggi, keselamatan di laut menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
- #Aceh Besar
- #bmkg
- Agustus 2025
- Angin kencang
- Banda Aceh
- Cuaca ekstrem
- Fitriana Nur
- Gelombang Kelvin
- Gelombang Rossby Ekuator
- Gelombang tinggi
- Informasi cuaca
- Kecepatan angin
- Keselamatan di laut
- Monsoon Australia
- Nelayan
- Peringatan dini cuaca
- Pesisir Aceh
- Prakiraan cuaca
- Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda
- Transportasi laut