PUNCA.CO – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muda Seudang Kota Banda Aceh menyoroti adanya dugaan monopoli pasar dalam memenuhi kebutuhan dapur MBG di Kota Banda Aceh.
Menurut Ketua DPW Muda Seudang Banda Aceh, Zultri Ramadhan, sejak awal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) itu direncanakan akan melibatkan pelaku UMKM, namun nyatanya semangat pemberdayaan bagi pelaku UMKM tersebut tak kunjung terealisasi, seperti menjalin kerja sama dengan pihak UMKM sebagai salah satu pemasok untuk keperluan dapur MBG.
Baca juga: PLN Aceh Targetkan Listrik Normal Mulai Sore Rabu
“Fenomena yang terjadi saat ini di Kota Banda Aceh dapat melemahkan pelaku UMKM dengan dalih bahwa pengelola dapur MBG sudah menjalin kerja sama dengan pihak tertentu,” sebut Zultri, Rabu (1/10/2025).
Praktik ini dinilai dapat membatasi akses dan menciptakan ketimpangan bagi pelaku usaha lokal lain, seperti petani, nelayan, dan UMKM di Kota Banda Aceh.
Baca juga: Ketua DPRK Banda Aceh Desak PLN Beri Kompensasi ke Warga
Ia berharap agar pemerintah tegas dalam membangun dan memberdayakan para pelaku UMKM, terutama dalam pelaksanaan MBG.
“Kalau memang adanya semangat untuk memajukan daerah, tentu keterlibatan UMKM melalui usaha BUMG misalnya sangat diperlukan sehingga adanya check and balance antara pengusaha MBG dan pelaku UMKM,” tutupnya