PUNCA.CO – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berencana memfokuskan pengembangan komoditas pertanian seperti kemiri, pisang, dan cabai di kawasan UPT Leungah, Kecamatan Seulimeum. Hal ini didasari potensi wilayah tersebut yang dinilai sangat cocok untuk pengembangan pertanian.
Rekomendasi ini muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) yang membahas evaluasi dan desain pengembangan komoditas di kawasan transmigrasi Seulimeum, Leungah.
Baca juga: Mualem Instruksikan Semua SKPA Donasi Korban Bencana Melalui Satgas Bencana Baitul Mal Aceh
Plt Kadisnakertrans, Rahmadaniaty, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Transmigrasi RI dan ITS atas dukungan mereka dalam pengembangan kawasan transmigrasi Leungah. Ia berharap kehadiran Tim Ekspedisi Patriot dapat memberikan motivasi dan membantu kemajuan UPT Transmigrasi Leungah.
Ia mengatakan bahwa mayoritas penduduk di kawasan transmigrasi Leungah adalah transmigran lokal yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Ia juga menyampaikan informasi mengenai rencana Pemerintah Pusat untuk membangun kawasan Kampung Nelayan yang dilengkapi TPI, dermaga, dan fasilitas pendukung lainnya di wilayah tersebut pada tahun 2026.
Baca juga: Jalur Lintas Aceh Timur – Langsa Pulih, Bantuan Logistik Mulai Tembus Pedalaman
“Harapannya rencana pembangunan Kampung Nelayan oleh Pemerintah Pusat dapat segera terwujud pada tahun depan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Rahmadaniaty, Rabu (3/12/2025).
Dengan fokus pada pengembangan komoditas pertanian dan dukungan infrastruktur yang memadai, diharapkan kawasan UPT Leungah dapat menjadi sentra pertanian yang maju dan berdaya saing.
Sementara itu, anggota Tim Ekspedisi Patriot ITS, Amira menyampaikan bahwa hasil survei lapangan menunjukkan potensi besar komoditas pertanian di wilayah Leungah. Ia menyarankan agar instansi terkait memberikan dukungan fasilitas infrastruktur dasar, sarana pendidikan, kesehatan, serta jaringan telekomunikasi untuk mendukung aktivitas pertanian masyarakat.






