PUNCA.CO – Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh turut berpartisipasi dalam Aksi Solidaritas Kebudayaan untuk Aceh yang digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I (BPK Wilayah I) sebagai bentuk kepedulian terhadap korban musibah banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh pada awal Desember 2025.
Dalam kegiatan tersebut, IPAU mempersembahkan penampilan Musikalisasi Puisi yang dikolaborasikan dengan instrumen tradisional Serune Kale, Rapai, Gitar, serta lagu “Untông Kamoe Nyoe”, sebagai simbol semangat pemulihan dan penyembuhan emosional bagi masyarakat yang terdampak.
Baca juga: Jaringan Bank Aceh di Aceh Tamiang Kembali Aktif, 43 dari 46 Unit Sudah Beroperasi
Ketua Umum IPAU Banda Aceh, Rifki Ismail, S.Ag., M.Pd, menyampaikan bahwa keikutsertaan IPAU dalam aksi ini merupakan komitmen untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui dukungan logistik, tetapi juga melalui pendekatan budaya dan psikososial.
“Bencana ini bukan hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan luka batin dan trauma. Kami ingin membawa energi harapan melalui seni dan budaya. Semoga persembahan kecil ini dapat menjadi penguat dan penghibur bagi saudara-saudara kita yang sedang berjuang bangkit,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Aceh Optimalkan Distribusi Logistik dan Alkes via Udara ke Daerah Terisolir
Rifki juga menambahkan bahwa solidaritas dari berbagai elemen masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
“IPAU akan terus bergerak bersama relawan dan jejaring lintas komunitas. Kita ingin menunjukkan bahwa Aceh kuat ketika kita bersatu,” tambahnya.
Aksi Solidaritas Kebudayaan yang digagas BPK Wilayah I ini berfokus pada penggalangan bantuan kemanusiaan dan pemulihan masyarakat terdampak banjir, serta upaya perlindungan terhadap situs dan warisan budaya yang turut terancam akibat luapan air dan longsor di berbagai daerah.
Acara yang berlangsung di Banda Aceh tersebut juga dihadiri oleh para seniman, komunitas budaya, lembaga kemanusiaan, dan sejumlah mahasiswa dari berbagai daerah di Aceh.






