Home Kesehatan Mewakili Gubernur Aceh, Plt. Sekda Aceh Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka
Kesehatan

Mewakili Gubernur Aceh, Plt. Sekda Aceh Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka

Share
Mewakili Gubernur Aceh, Plt. Sekda Aceh Resmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Sekda Aceh, M. Nasir, meresmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Rabu (16/4/2025). | Dok. Humas Pemprov Aceh
Share

PUNCA.CO – Pemerintah Aceh meresmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka milik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Rabu, (16/4/2025). Peresmian yang dilakukan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang diwakili oleh Plt. Sekda Aceh, M. Nasir sebagai langkah dalam meningkatkan layanan kesehatan jiwa yang inklusif dan berkelanjutan.

Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka Rumah Sakit Jiwa Aceh, sebuah rumah baru bagi mereka yang selama ini hanya dikenal lewat stigma ‘tidak waras’.

Meski Plt Sekda Aceh, M. Nasir, dan sejumlah pejabat lain hadir dalam peresmian, tapi sorotan utama bukanlah pejabat yang berbicara. Justru penampilan musikalisasi puisi dari para Polem, sebutan untuk mereka yang tengah direhabilitasi menjadi inti dari kisah hari itu. Dari dua orang yang tampil, satu sebagai ibu, satu lagi sebagai anak-anak yang sedang bergulat dengan luka kejiwaan.

Sang ibu adalah satu-satunya yang tak menyerah, satu-satunya yang tak pergi. Tapi waktu tak bisa diajak kompromi, Ia meninggal. Dan si anak yang selama ini menggantungkan hidupnya pada kasih sang ibu meronta dalam jerit pilu; “Aku masih butuh ibu di sisiku. Kini tidak ada seorang pun yang mengharapkan kehadiranku, sungguh tidak ada, Ibu…” dalam lirih, musik mengalun perlahan, diiringi dengan nyanyian Poma, lagu karangan Teungku Dibalee.

Tamu yang hadir terdiam dan banyak yang menunduk. Musikalisasi itu tak sekadar seni, namun ia menjadi jendela, menggambarkan realitas batin para penyintas kejiwaan yang kerap tak terdengar.

Dok. Humas Pemprov Aceh

Namun instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka hadir sebagai tempat yang menerima tanpa menghakimi, memeluk tanpa syarat, menghargai meski tanpa prestasi. Dalam ronta menangisi kematian ibunya, pemeran sang anak tersebut berujar: “Aku akan selamanya berada di rumah sakit jiwa ini, tempat aku diterima dengan cinta, tempat aku dihargai tanpa dedikasi apa-apa.”

Plt. Sekda Aceh, M. Nasir menyampaikan bahwa kehadiran Instalasi Rehabilitasi Terpadu ini merupakan jawaban atas tantangan besar dalam penanganan pasca-rawat bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Pemerintah Aceh memandang bahwa kesehatan jiwa merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sektor kesehatan. Masa pasca-rawat justru menjadi fase krusial, karena banyak tantangan yang dihadapi oleh ODGJ dan keluarganya, termasuk stigma dari masyarakat dan kurangnya pemberdayaan,” ujarnya.

Ia mengatakan jika apa yang dilakukan Rumah Sakit Jiwa ini adalah ladang amal, di mana pemerintah membangun tempat untuk membina dan melatih para ODGJ.

“Terima kasih inovasinya pak Kepala Rumah Sakit Jiwa Aceh. Saya harap Kepala SKPA lain bisa turun tangan membantu menjalankan program dari apa yang telah dibangun ini”

Ia menambahkan, apa yang telah dilakukan RSJ ini adalah upaya memanusiakan manusia. Mereka dicoba tangani, sembuhkan dan diharapakm bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut Nasir mengatakan jika instalasi rehabilitasi ini, akan menjadi pusat pelayanan yang tidak hanya fokus pada terapi medis, tetapi juga pemulihan psikososial, pengembangan keterampilan, dan peningkatan kemandirian pasien.

“Kehadiran instalasi ini menjadi bentuk komitmen Pemerintah Aceh dalam menyediakan pelayanan kesehatan jiwa yang manusiawi dan berorientasi pada pemulihan menyeluruh,” ujar M. Nasir.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh, dr. Hanif, menjelaskan bahwa lahan seluas 26 hektar milik RSJ Aceh yang semula direncanakan sebagai pusat layanan rumah sakit, kini difokuskan sebagai pusat rehabilitasi terpadu sesuai RPJM 2025 – 2030.

“Awalnya ini dirancang sebagai rumah sakit umum untuk layanan kesehatan jiwa. Tapi sekarang diarahkan menjadi tempat rehabilitasi terpadu. Selain ODGJ yang sudah sembuh klinis, nanti korban Napza juga akan direhabilitasi di sini,” ujar dr. Hanif.

Ia menuturkan bahwa sejumlah instansi telah memberikan dukungan dalam pengembangan fasilitas ini.

“Kami dibantu beberapa SKPA. Misalnya, Dinas Pertanian memberikan traktor, Dinas Peternakan dan Energi memberikan lampu penerangan dan bibit tanaman. Pasien kami tanam sayur, hasilnya mereka jual. Uangnya mereka pakai untuk belanja ke rumah sakit, minum kopi, beli baju. Ini bentuk pemberdayaan nyata,” ujar dr. Hanif.

Namun, dr. Hanif juga mengakui bahwa tantangan dalam merawat ODGJ masih besar, terutama karena stigma sosial dan keterbatasan ekonomi keluarga.

“Kadang orang tua mereka sudah meninggal, dan keluarga tidak sanggup merawat. Bahkan, ada anggapan bahwa kehadiran mereka mengganggu ketenangan kampung. Kami merasa bahwa kamilah yang harus menjaga mereka,” tegasnya.

Data Rumah Sakit Jiwa Aceh menunjukkan terdapat sekitar 22 ribu kasus gangguan jiwa di Aceh, dengan lebih dari 50 persen tergolong berat. Hal ini menjadi dasar pentingnya pusat rehabilitasi seperti di Kuta Malaka.

“Standar minimal pelayanan 100 persen wajib dipenuhi. Kami sadar fasilitas di kabupaten/kota masih terbatas. Karena itu, kami sampaikan kepada bupati dan wali kota, kalau dibutuhkan, kami siap membantu,” ujar dr. Hanif.

Dr. Hanif juga menegaskan dukungan terhadap program eliminasi pasung yang dicanangkan pemerintah. Di mana ditargetkan eliminasi pasung bisa tuntas di tahun 2025.

“Tolong bantu para polem-polem ini agar bisa sembuh dan hidup mandiri.” ujar dr. Hanif

Acara peresmian turut dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas sektor, di antaranya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kadis Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Peternakan, Kepala DRKA, Kepala Biro Hukum, serta tokoh masyarakat seperti Adun Mukhlis, Ketua KPA Aceh Besar

Share
Tulisan Terkait

Ratusan Gampong dan Instansi Meriahkan Pawai Takbir Idul Adha, Peserta di Lepas Asisten Sekda III

PUNCA.CO – Asisten III Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Diwarsyah, melepas peserta pawai...

Dorong Inovasi Teknologi Berbasis Lokal, Pemerintah Aceh Buka Gelar TTG Aceh XXVI di Abdya

PUNCA.CO – Pemerintah Aceh resmi membuka Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi...

Bertemu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Wagub Aceh Dorong Percepatan Revisi UUPA

PUNCA.CO – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadlullah, melakukan audiensi strategis dengan Kepala...

Pemerintah Aceh Teken MoU Kerjasama Pembangunan Pabrik Pengolahan CPO Jadi Minyak Goreng

PUNCA.CO – Pemerintah Aceh resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Flora...